BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
KOMENTAR YANG KALIAN BERIKAN SANGAT BERMANFAAT BAGI SYA :)
***
Saat ini Lisa sedang duduk di halte sambil menunggu kedua abang nya. Tak biasanya mereka seperti ini. Biasanya abang nya lah yang menunggu Lisa.
Lisa menghela nafas kasar. "Bang Leo sama bang Lei pada kemana sih"
Kring... Kring...
Suara ponsel Lisa berbunyi. Dengan segera Lisa mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Lisa segera menggeser tombol hijau saat dilihatnya Lei yang menelfon.
"Halo bang"
"Lisa maaf yah bang Leo sama bang Lei nggak bisa nganter kamu pulang. Soalnya kita ada latihan basket hari ini"
"Yaudah deh, Lisa pulang pake taxi aja"
"Hati-hati yah"
"Iya, semangat yah bang latihan nya"
"Makasih. Abang tutup telfon nya"
Terdengar suara sambungan terputus. Lisa pun menyimpan kembali ponsel nya di dalam tas.
"Kalau bang Leo yang nelfon, udah gw marahin tuh. Tapi ini kan yang nelfon bang Lei. Mana berani gw kasar sama bang Lei" Gumam Lisa.
Tak lama motor sport berwarna merah berhenti tepat di depan halte membuat Lisa mengalihkan pandangannya ke arah motor sport tersebut.
Sang pengendara pun membuka helm fullface nya. Dan alangkah terkejut nya Lisa saat melihat sang pengendara itu adalah Alan.
"Hai. Kok belum pulang? " Tanya Alan.
"Dia nanya gw?" Batin Lisa.
"Hei" Panggil Alan membuat Lisa tersadar.
"Ehh, kamu nanya aku ? " Tanya Lisa balik.
"Ya iyalah, ya kali gw nanya hantu" Kata Alan.
Lisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Entah kenapa jika Lisa sedang bersama dengan Alan ia jadi terlihat bodoh.
"Aku nungguin taxi" Ucap Lisa.
"Gimana kalau gw anterin aja? "
"Ehh, nggak usah. Aku bisa pake taxi kok" Tolak Lisa.
"Hari udah mau sore loh. Biasanya sih sore-sore gini banyak preman yang lewat" Ucap Alan.
"E-enggak kok. Aku bisa pulang sendiri" Sebenarnya Lisa bergidik ngeri ketika mendengar penuturan Alan. Tapi mau gimana lagi gengsinya lebih tinggi dari rasa takut.
"Ooohhh, jadi lo nggak mau yah? Yaudah gapapa kok. Siap-siap aja besok lo nggak akan lihat dunia ini" Kata Alan yang terdengar sedang menakuti.
Lisa berpikir haruskah ia ikut dengan Alan?
"Gimana? Gw nggak punya banyak waktu" Ucap Alan.
"Yaudah deh. Tapi nggak ngerepotin kan? " Tanya Lisa. Okay sekarang Lisa harus melawan rasa gengsinya dari pada besok Lisa nggak bisa lihat dunia.
"Nggak kok. Udah ayok naik"
Lisa pun beranjak dari duduknya dan mulai menaiki motor sport Alan. Sebenarnya Lisa agak kesusahan saat menaiki motor tersebut, tapi karena bantuan tangan Alan membuat Lisa jadi lebih mudah menaikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire and Water [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA Api bagaikan Sehun yang selalu bergejolak emosi. Setiap sikapnya selalu panas, membuat orang yang berada...