Malam ini Leo,Lei dan Lisa sedang duduk di ruang keluarga sembari menunggu kepulangan ayahnya. Mereka memutuskan untuk berbicara pada Anto malam ini.
"Gw nggak yakin deh papa bakalan cabut keputusannya" Ucap Leo.
"Bang Leo nggak boleh gitu. Bang Leo harus yakin. Kita coba dulu" Ucap Lisa menenangkan.
Tak lama Anto pun datang dengan menenteng tas di tangan kanan nya yang berisi kan laptop.
"Papa pulang" Seru Anto.
"Pa sini dulu" Panggil Lisa.
Anto pun menghampiri ketiga anak nya yang sedang duduk di sofa.
"Ada apa? " Tanya Anto sambil mendaratkan bokongnya di sofa sembari melonggarkan dasinya.
"Kita mau bicara" Jawab
Lisa."Bicara aja"
"Pa batalin yah perjodohan bang Leo" Ucap Lisa to the point.
"Jadi kalian manggil papa hanya untuk bilang ini? Papa nggak akan ngebatalin perjodohan itu" Tegas Anto.
"Pa, tapi bang Leo masih muda. Masih banyak cita-cita yang mau bang Leo raih" Ucap Lisa.
"Emang cita-cita nggak bisa di gapai pas Leo nikah? Cita-cita itu bisa kita gapai kapan pun Lisa"
Lisa diam tak tahu harus berkata apa lagi. Keheningan pun mulai menyelimuti hingga Lei membuka suara.
"Pah. Papa tau sendirikan Leo nggak bisa ngontrol emosinya. Lei tau papa mau yang terbaik buat Leo, tapi nggak gini caranya pah. Cara papa ini bakalan bikin Leo stress dan itu bakalan buat Leo ke jalur negatif. Leo bisa aja pergi ke bar, balapan motor, ngerokok atau hal negatif lainnya untuk melampiaskan ini semua. Jadi Lei minta sama papa pikirin baik-baik dulu. Papa boleh jodohin Leo sama anak temen papa, tapi jangan nikahnya sekarang. Biarin Leo sama anak temen papa tunangan dulu. Dari situ mereka berdua bisa mengenal satu sama lain lebih dalam lagi" Terang Lei.
Anto terdiam sesaat mencerna ucapan dewasa sang anak. "Papa ke kamar dulu. Mau istirahat " Ucap Anto.
Anto beranjak dari duduknya lalu melangkah pergi meninggalkan
anak-anaknya tapi langkahnya terhenti ketika mendengar penuturan dari Lei. "Lei harap papa nggak salah ambil keputusan "Anto menghela nafas lalu kembali berjalan menuju kamarnya.
"Makasih ya Lei" Ucap Leo.
"Yoi,gw ke kamar dulu" Lei pun menaiki tangga menuju kamarnya.
"Thanks Sa"
"Sama-sama bang"
Kring... Kring...
Suara ponsel Lisa berbunyi pertanda ada yang menelpon. Lisa meraih ponselnya di atas meja lalu melihat layar ponsel, ternyata yang menelponnya yaitu Sehun.
"Gw angkat telfon dulu ya bang" Ucap Lisa.
"Angkat aja, gw juga mau ke kamar" Leo beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.
Lisa segera menggeser tombol hijau di ponselnya tanda ia mengangkat telfon tersebut.
"Halo, kenapa lo telfon gw? "
'Mobil gw kapan baru bener?'
"Besok udah bisa diambil kok. Kalau mobil gw gimana? "
'Gw usahain besok juga.
Kita kembaliin mobilnya besok malam. Kembaliin mobilnya di tempat gw nabrak mobil lo'"Iya"
'Nama lo siapa? Lo belum kasih tau nama lo ke gw siapa. Dan lo tulis nama kontok lo di ponsel gw cewek cantik. Jijik tau nggak sih bacanya'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire and Water [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA Api bagaikan Sehun yang selalu bergejolak emosi. Setiap sikapnya selalu panas, membuat orang yang berada...