***
Lisa membuka pintu rumahnya tanpa mengetuk pintu atau memencet bel. Setelah puas menghabiskan waktu dengan Rose dan Clarisa dari siang sampai sore, Lisa langsung di antarkan pulang oleh Rose. Lisa, Clarisa, dan Rose menghabiskan waktunya hanya ubtuk berjalan-jalan ke mall. Clarisa yang lebih memilih untuk membeli peralatan make up dan scincarenya sedangkan Rose yang lebih memilih untuk bermain di time zone. Lisa hanya mengikuti saja kemana Clarisa dan Rose pergi, karena sejujurnya Lisa masih mengingat perkataan yang dilontarkan Sehun kepadanya.
Lisa melangkah gontai masuk kedalam rumahnya. Baru saja Lisa ingin menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya, tiba-tiba Dila yang sedang melangkah keluar dapur memanggilnya.
Lisa membalikan badannya saat Dila memanggilnya. Dilihatnya Dila yang sedang berjalan menghampirinya.
Lisa menyalim tangan ibunya saat Dila sudah berada dihadapannya."Kenapa mah?" tanya Lisa.
"Kamu gakpapa?" tanya Dila.
"Maksud mama?" tanya Lisa yang tak mengerti arah pembicaraan sang ibu.
"Mama udah tau kalau kamu udah bongkar rahasia kamu," jawab Dila.
Lisa yang mendengar kata rahasia pun mengerti dimana arah pembicaraan ibunya. Lisa menghela nafas.
"Iya, Lisa udah bongkar semuanya," jawab Lisa.
"Apa reaksi murid yang lain? Mereka nggak bilang yang aneh-aneh kan tentang kamu?" tanya Dila khawatir.
"Nggak kok mah. Lisa ke kamar dulu yah, Lisa capek," pamit Lisa.
Dila memegang kedua tangan putrinya. "Kamu benaran gakpapa kan?"
"Lisa gakpapa mah. Nggak ada yang bilang aneh-aneh ke Lisa. Jadi mama tenang aja," kata Lisa menenangkan Dila.
Dila tersenyum. "Syukurlah kalau begitu. Kamu istirahat yah, nanti malam kita makan malam sama-sama. Sore ini papa pulang soalnya," kata Dila yang mendapat anggukan dari Lisa.
"Yaudah, Lisa ke kamar dulu," pamit Lisa.
"Iya," kata Dila.
Lisa mulai menaiki tangga satu persatu untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Dila menatap punggung Lisa yang perlahan menghilang dari pandangannya. Sungguh ia merasa sedih saat melihat Lisa yang tampak tak semangat.
***
Lei masuk kedalam kamar Leo tanpa mengetuk pintu, membuat sang pemilik kamar yang sedang beramain game diatas kasur mengalihkan pandangannya kearah pintu yang terbuka.
"Lo punya sopan santun kan?" kesal Leo saat ia sudah mempause gamenya.
"Gue mau ngomong," kata Lei tanpa memedulikan Leo yang tengah kesal.
"Ck, mau ngomong apa lo?" tanya Leo dengan nada yang tidak bersahabat.
"Gue mau kita baikan," jawab Lei singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire and Water [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA Api bagaikan Sehun yang selalu bergejolak emosi. Setiap sikapnya selalu panas, membuat orang yang berada...