Didalam mobil hanya terjadi keheningan. Sehun yang fokus menyetir sedangkan Lisa yang menatap kearah jendela. Menatap jalan raya yang dipenuhi oleh kendaraan yang berlalu lalang. Terlihat lampu-lampu jalan dinyalakan karena sudah malam hari.
Keheningan ini terpecahkan saat Sehun menghentikan mobilnya di parkiran toko kue. Sehun turun dari mobil dan diikuti oleh Lisa. Sehun berjalan masuk kedalam toko kue sedangkan Lisa hanya mengekori Sehun dari belakang.
Saat sudah masuk kedalam toko kue, aroma kue menyeruak masuk kedalam indra penciuman Sehun dan Lisa. Sehun berjalan mencari kue ulang tahun yang cocok untuk ibunya dan Lisa hanya bisa mengikut saja.
Lisa menghela nafas kasar saat melihat Sehun hanya mengelilingi toko tanpa memilih kue ulang tahun yang akan dia beli. Karena merasa jengah, Lisa pun memberhentikan langkahnya.
"Sehun," panggil Lisa kesal.
Sehun membalikan badannya saat mendengar Lisa memanggilnya.
"Kenapa lo berhenti, ayo bantuin gue cari kuenya," kata Sehun.
"Heh, kita udah keliling toko ini tau nggak. Tapi lo nggak milih sama sekali kuenya. Capek nih kaki gue," kesal Lisa.
"Abisnya gue bingung mau pilih yang mana," kata Sehun dengan polosnya.
Lisa memutar bola matanya malas. "Biar gue yang pilihin," ketus Lisa.
Sehun hendak membuka mulutnya seakan ingin memberikan protes. Tetapi tertahan ketika mendengar perkataan Lisa.
"Gue nggak terima protes. Biar gue yang pilih," tegas Lisa saat melihat Sehun ingin melayangkan protesnya.
Sehun menghela nafas lalu mengangguk. Lisa berjalan mencari kue dan diikuti Sehun di belakangnya. Lisa seketika memberhentikan langkahnya membuat Sehun menabrak tubuh Lisa. Lisa reflek membalikan badannya menatap tajam kerah Sehun dan menyilangkan tangannya didepan dada.
"Lo mesum banget sih," pekik Lisa membuat beberapa pelanggan menatap aneh kearah mereka.
"Ssstttt diem. Lo mau bikin gue malu?" tanya Sehun kesal.
"Abisnya lo ngapain pake nabrak-nabrak gue segala? Lo mau modus kan," sungut Lisa.
"Gue nabrak lo karena lo berhenti mendadak," bantah Sehun.
"Alah, itu hanya alasan lo doang kan," sahut Lisa.
Sehun menghela nafas. Ingin sekali ia menendang Lisa sampai ke samudra hindia saking kesalnya ia kepada perempuan ini.
"Itu bukan alasan Mei. Lagian lo kenapa sih sering berhenti mendadak? Nggak jalan, nggak pake mobil, lo selalu aja berhenti mendadak terus malah salahin orang yang nabrak lo, padahal jelas-jelas itu kesalahan lo sendiri," kata Sehun berusaha sabar.
"Gue berhenti mendadak juga ada alasannya," kata Lisa tak mau mengalah.
"Okey cukup, berhenti. Lo emang benar, gue yang salah. Jadi kenapa lo berhenti mendadak kayak gini?" pasrah Sehun karena tak ingin memperpanjang debat ini.
"Gue lihat kue yang bagus. Ini," Lisa menunjuk kearah kue yang berada di sampingnya. Kue ulang tahun berwarna putih dan terdapat bunga di atasnya. Kue yang sederhana namun tampak indah.
"Bagus kan? Ambil yang ini aja," kata Lisa.
"Yaudah, yang ini aja kalau gitu," kata Sehun membuat Lisa tersenyum.
Sehun pun segera membeli kue ulang tahun itu untuk diberikannya kepada sang ibu.
***
Sehun memberhentikan mobilnya di perkarangan rumah yang cukup luas. Sehun keluar dari mobil diikuti oleh Lisa. Lisa melihat sekeliling halaman rumah ini.Penuh dengan tumbuhan, sepertinya yang memiliki rumah ini pecinta tumbuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire and Water [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA Api bagaikan Sehun yang selalu bergejolak emosi. Setiap sikapnya selalu panas, membuat orang yang berada...