Sehun menarik tangan Lisa sampai kantin membuat Lisa kebingungan. Kenapa Sehun malah membawanya ke kantin?
"Kamu kenapa bawa aku ke kantin?" tanya Lisa.
"Diam," dingin Sehun sambil melangkah memasuki kantin dengan tangan yang masih memegang pergelangan tangan Lisa.
Saat Sehun menarik tangan Lisa masuk kedalam kantin saat itu pula seluruh pasang mata beralih menatap Sehun yang sedang menarik Lisa menuju meja tempat Lova dan teman-temannya makan. Tentu kegiatan Sehun tak luput dari pandangan Leo dan Lei yang sedang berada di kantin. Rasanya saat ini Leo ingin menarik paksa tangan Lisa agar tidak dipegang oleh tangan kotor Sehun. Tapi keinginannya ditentang keras oleh Lei.
Sehun menggebrak meja Lova saat sudah berada di hadapan Lova. Seluruh penghuni kantin terkejut atas tindakan Sehun. Begitupun dengan Lova yang tak kalah terkejutnya saat melihat kilatan amarah yang dipancarkan oleh Sehun. Lova beranjak dari duduknya dan diikuti pula oleh kedua temannya.
"Kamu kenapa Hun?" tanya Lova dengan suara yang dibuat seimut mungkin.
"Ck! Nggak usah sok imut," sinis Sehun.
"Kamu kenapa sih?" tanya Lova.
"Kenapa lo tampar Lisa?" tanya Sehun dingin.
Lova diam tak berkutik. Lova menatap Lisa yang berada disamping Sehun. Ia menatap geram Lisa karena sudah berani mengadu pada Sehun. Sedangkan Lisa hanya bisa menunduk.
Seluruh pasang mata kini mengarah pada Sehun, Lisa dan Lova. Bahkan ada beberapa murid yang beranjak dari duduknya dan mendekat kearah Sehun, Lisa dan Lova. Tak terkecuali Leo, Lei, Clarisa dan Rose yang sudah mendakat kearah mereka.
"Aku nggak ada nampar Lisa. Mungkin dianya aja yang nuduh aku," bohong Lova.
"Gw nggak suka pembohong," desis Sehun.
Lisa yang mendengar penuturan Sehun seketika mendongakan wajahnya menatap wajah Sehun.
Lisa bisa menatap bagaimana marahnya Sehun kali ini.Sehun tak suka pembohong?
Jika Sehun tau bahwa ia adalah fake nerd bagaimana?
Jika Sehun tahu bahwa Lisa adalah anak dari keluarga Wijaya bagaimana?
"Aku nggak bohong," bantah Lova.
"Gw udah bilang gw nggak suka pembohong," ucap Sehun penuh penekanan.
"Iya, emang gw yang nampar Lisa," teriak Lova.
"Kenapa lo nampar Lisa, Lova, " desis Sehun.
"Gw nampar Lisa karena dia dekat-dekat sama lo Sehun. Lo itu hanya milik gw, milik gw seorang" kata Lova.
"Oohhh jadi gw milik lo? Lo pikir gw barang yang dengan seenaknya lo akuin kalau gw milik lo," emosi Sehun.
"Gw tuh suka sama lo Sehun. Kenapa lo nggak pernah ngelirik gw sedikitpun?. Kenapa lo malah dekat-dekat sama perempuan murahan ini?" ucap Lova dengan penuh emosi sambil menunjuk Lisa.
Sehun menepis tangan Lova yang sedang menunjuk kearah Lisa.
"Tutup mulut lo Lova. Lo punya cermin di rumah? Seharusnya lo itu ngaca, siapa yang murahan disini. Jelas-jelas lo yang murahan, lo ngejar gw dari kelas sepuluh padahal lo tau gw nggak suka sama lo. Lo itu cewek murahan yang pernah gw kenal!" kata Sehun.
Lova menutup mulutnya dengan tangan kanan saat mendengar penuturan Sehun. Satu demi satu bulir air mata jatuh membasahi wajahnya.
"Sehun udah," kata Lisa yang tak tega melihat Lova menangis, tetapi perkataannya diacuhkan saja oleh Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire and Water [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA Api bagaikan Sehun yang selalu bergejolak emosi. Setiap sikapnya selalu panas, membuat orang yang berada...