PART 42

1.1K 103 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lisa!!" panggil Dila dengan suara nyaringnya sambil membuka selimut yang melilit tubuh Lisa.

Jam sudah menunjukan pukul 06.20 pagi tetapi Lisa masih tidur manja di atas tempat tidur. Bahkan matahari sudah mulai menampakan dirinya.

"Lisa bangun ya ampun," kata Dila sambil menggoyangkan tubuh Lisa.

"Apa sih mah?" racau Lisa tak jelas tetapi masih tetap menutup matanya.

"Ini udah jam enam pagi dan kamu harus sekolah. Ini hari senin Lisa sayang. Sehun juga udah nunggu kamu tuh di bawah," kata Dila gemas pada anaknya yang satu ini.

Saat mendengar yang dikatakan Dila, seketika mata Lisa terbuka lalu ia duduk di tempat tidur. Lisa menatap Dila membuat Dila heran ditatap seperti itu.

"Mama serius?" tanya Lisa memicingkan matanya.

"Ya serius lah, yakali mama bohong. Kalau nggak percaya lihat aja sana di bawah," kata Dila meyakinkan Lisa bahwa ia tidak bohong.

"Mama kenapa nggak bangunin dari tadi. Apa kata Sehun nanti kalau tau Lisa belum bangun jam segini," heboh Lisa tak jelas lalu turun dari kasurnya dan melangkah masuk ke kamar mandi.

"Loh kok mama sih yang dimarahin," kata Dila tak terima tapi Lisa sudah diluan masuk ke dalam kamar mandi. Dila hanya bisa menggelengkan kepalanya menghadapi tingkah anaknya yang satu ini.

***

Leo turun dari tangga lalu matanya menatap tajam ke arah Sehun yang sedang duduk santai di ruang tengah bersama Anto. Dihampirinya Anto dan Sehun.

"Pagi pah," sapa Leo sambil duduk di sofa yang bersampingan dengan Sehun.

"Pagi Leo," sapa balik Anto.

"Pagi-pagi udah kesini aja lo. Segitu kangennya lo sama adik gue," kata Leo tak suka.

"Gue kesini mau jemput Lisa," kata Sehun malas karena sekarang ia sedang malas meladeni Leo.

"Lisa punya mobil sendiri, jadi dia bisa ke sekolah sendiri. Ngapain coba lo capek-capek jemput Lisa segala. Cari muka banget lo," kata Leo. Sepertinya Leo memang tak suka pada Sehun.

"Leo kamu ngapain sih ngomong gitu ke Sehun. Mending kamu sarapan sana," tegur Anto karena tak suka jika anaknya ini bersikap tidak ramah pada
tamu.

"Iya iya," kata Leo menuruti perintah sang ayah.

"Apa lo liat-liat," ketus Leo saat Sehun malah melihatnya.

"Siapa juga yang ngeliat lo. Jangan kegeeran yah. Gue lihat Lisa noh yang turun dari tangga," kata Sehun sambil menunjuk Lisa dengan dagunya membuat Leo beralih menatap tangga, dan benar saja Lisa sedang menuruni anak tangga.

"Pagi bang Leo, pah, Sehun," sapa Lisa saat ia sudah berada di ruang tengah.

"Pagi," jawab mereka serentak.

Fire and Water [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang