***
"Duduk," suruh Sehun saat mereka sudah berada di taman belakang sekolah.
Lisa duduk di bangku taman diikuti oleh Sehun yang ikut duduk di sampingnya.
"Ngapain coba ngajakin ke taman belakang sekolah segala? Bukannya ke kantin malah ke sini," gerutu Lisa.
"Gue nggak ke kantin karena nggak laper," kata Sehun.
"Emang lo laper? Kalau lapar biar gue anterin lo ke kantin," kata Sehun lagi.
"Nggak kok, gue juga lagi nggak lapar sekarang," kata Lisa yang sepenuhnya berbohong. Jujur saja sekarang Lisa lapar, tapi ia rela menahan laparnya demi menemani Sehun.
"Gue mau nanya sama lo, gue nahan pertanyaan ini dari semalam," kata Sehun mulai serius.
"Gue tau kok semalam gue belum cerita semuanya sampai habis. Pasti lo penasaran banget yah?" kata Lisa merasa menyesal.
"Gakpapa lagi, gue mau lo cerita sekarang tanpa ada air mata yang keluar dari mata lo," kata Sehun menatap lekat kearah Lisa.
"Gue nggak suka lihat lo nangis," kata Sehun.
Deg...
Hati Lisa berdegup kencang saat Sehun melontarkan perkataannya barusan.
"Iya," kata Lisa menyetujui permintaan Sehun bahwa ia tidak akan menangis saat bercerita.
"Tapi sebelum lo lanjut cerita, gue mau tanya satu hal. Kenapa lo malah milih sekolah di Sma Garuda dari pada di Sma Cakra? Padahalkan Sma Cakra milik bokap lo," tanya Sehun yang memang penasaran akan hal ini.
"Itu karena waktu Smp gue sekolah di Smp milik bokap gue juga. Tapi sialnya disana gue nggak punya teman. Katanya sih mereka pada canggung kalau ngobrol sama gue, nggak enakan ngomong sama gue hanya karena gue anak pemilik sekolah. Itu makanya waktu Sma gue lebih memilih buat Sma di Sma Garuda agar gue bisa punya teman. Dan benar aja, disana gue banyak teman," cerita Lisa.
"Gitu yah," gumam Sehun sambil mengangguk tanda mengerti.
"Sekarang gue lanjut cerita yang semalam," kata Lisa yang mendapat anggukan dari Sehun.
"Sebelum Rendi ngelakuin hal yang lebih ke gue, teman sekelas gue datang. Katanya sih buku paketnya ketinggalan. Gue beruntung banget disitu karena teman gue tiba-tiba datang dan ngelindungin gue dari Rendi. Teman gue sempat kaget saat lihat Rendi lagi megang gue dan saat ngelihat baju gue yang udah berantakan dan robek. Gue langsung nyamperin teman gue. Rendi sempat kaget saat lihat kalau teman sekalas ada yang datang dan ngeliat aksi kejinya itu. Gue sama teman gue langsung lari ke parkiran dan naik mobil teman gue. Teman gue langsung bawa gue pulang ke rumah," kata Lisa melanjutkan ceritanya yang semalam belum ia lanjutkan.
"Apa reaksi orangtua lo saat tau Rendi lakuin hal yang nggak senonoh sama lo?" tanya Sehun.
"Mama sama papa marah, mereka lapor ke kepala sekolah. Sebenarnya papa mau selasaikan masalah ini lewat jalur hukum, tapi gue ngelarang papa lakuin itu," jawab Lisa yang membuat Sehun bingung. Pasalnya Lisa malah melarang kedua orangtuanya untuk menyelesaikan masalah ini lewat jalur hukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire and Water [COMPLETED] ✔
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA Api bagaikan Sehun yang selalu bergejolak emosi. Setiap sikapnya selalu panas, membuat orang yang berada...