PART 46

1K 108 19
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

***

Lisa bangun dari tidurnya. Tidak terasa malam berlalu begitu cepat. Lisa rasanya baru saja menutup mata, tetapi nyatanya sudah pagi saja. Lisa tidak bisa tidur semalam, tentu saja karena memikirkan tentang kedua pilihan yang dilontarkan
Rendi. Kedua pilihan itu sama-sama memiliki resiko.

Lisa menatap tubuhnya yang masih menggunakan baju Sma. Lalu beralih memegang perutnya yang kelaparan, kemarin Lisa belum sempat makan. Ia merutuki dirinya sendiri karena tidak sarapan pagi kemarin.

Lisa baru mengingat bahwa kemarin Rendi sempat membawakannya makanan. Diambilnya makanan itu di samping nakas tempat tidur lalu dimakannnya dengan lahap. Lisa tak peduli makanannya sudah dingin atau tidak yang penting sekarang perutnya terisi dan tidak keroncongan.

Saat Lisa sedang asik menyantap makanannya, tiba-tiba pintu kamar hotel terbuka membuat Lisa mengalihkan pandangannya ke arah pintu itu. Terpampang jelas lah wajah Rendi yang membuat hati Lisa seketika berdegup kencang, panik, cemas. Semua rasa bercampur jadi satu.

"Hay sayang," kata Rendi melangkah menghampiri Lisa lalu mencium lembut kening Lisa.

"Kenapa kamu makan makanan kemarin? Kamu kan bisa menyuruhku untuk membawakan makanan baru untukmu," kata Rendi saat baru menyadari Lisa tengah memakan makanan yang kemarin dibawa olehnya.

Lisa meminum segelas air putih sebelum ia menjawab pertanyaan Rendi.

"Tak masalah, makanan ini juga sudah cukup kenyang," kata Lisa lalu menyimpan sepiring makanan yang belum habis itu kembali ke nakas. Melihat wajah Rendi membuat Lisa yang awalnya berselera makan kini tidak berselera lagi.

"Bagaimana? Kamu sudah memikirkannya?" tanya Rendi sambil tersenyum manis.

Lisa menghela nafas sebelum ia menjawabnya. Lisa yakin akan jawabannya kali ini. Lisa membuang waktunya semalam hanya untuk memikirkan ini dan ia sudah menentukan pilihan.

"Gue bakalan jadi milik lo," kata Lisa pelan membuat Rendi menyunggingkan senyumnya. Lisa mengalihkan pandangannya karena merasa muak melihat wajah Rendi yang penuh kemenangan.

Lisa yakin ini keputusan yang tepat untuknya dan juga untuk Sehun. Ia rela berkorban demi Sehun tetap beenyawa dan tetap bernafas. Lisa tak masalah jika ia bukan menjadi milik Sehun, yang penting Sehun tetap bernyawa dan hidup bahagia.

"Good girl," kata Rendi sambil mengacak pelan puncak kepala Lisa.

Seketika itu juga air mata Lisa menetes tetapi dengan cepat ia hapus dengan kasar. Lisa tak mau terlihat lemah dihadapan Rendi.

"Ingin bertemu Sehun untuk terakhir kalinya?" tanya Rendi membuat Lisa yang tadinya tidak menatap Rendi kini beralih menatap Rendi.

"Ya, gue mau ketemu Sehun," kata Lisa mengangguk.

Fire and Water [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang