Happy holiday, yeay!
Sore ini sangatlah cerah, angin berhembus dengan tenang. Kamar Meisya yang harum bunga lavender ini membuat kesan ketenangan didalamnya. Gadis cantik berambut cokelat itu kini tengah berkutat pada laptop berlogo buah apel digigit itu.
Meisya tengah membuat PPT bahan presentasi untuk besok, sepulang sekolah tadi, gadis itu langsung mengerjakan semua tugasnya karena ini sudah terlalu banyak dan dirinya pun sudah kelelahan.
Wanita paruh baya yakni usianya sudah berkepala lima ini menghampiri sang cucu, dielusnya kepala Meisya lalu bertanya, "Kamu fokus ngerjain tugas gini apa udah makan?" tanya Wina.
"Udah kok nek,"
"Yaudah sambung nanti aja, ada tamu tuh dibawah." ujar Wina. Meisya mengernyitkan dahinya, "Siapa nek? Raga?"
Wina menggidikkan bahunya, "Nenek juga gak tau, baru lihat juga. Mungkin teman smp kamu," kata Wina.
"Meisya kebawah ya nek,"
Meisya pun dengan perlahan menuruni anak tangganya, ia menuju pintu depan dan membuka pintu rumahnya.
"Loh, kak Viga?"
"Hai,"
"Emm, ada apa ya kak? tumben kesini," ucap Meisya.
"Kenapa? ganggu ya Sya?" tanya Viga kepada Meisya.
Meisya tersenyum kikuk, "Sebenernya sih iya, soalnya gue lagi ngerjain PPT kak, tapi emang ada urusan apa?"
"Gini, gue kan sekarang tinggal di apartement, nah gue ngerasa gue gitu-gitu aja. Bosen. Hmm niatnya sih mau ngajak lo pergi ke panti asuhan, lihat anak-anak disana." ucap Viga.
"Ah? kapan kak?"
"Sekarang, bisa? sebelum jam 9 gue udah anter lo balik lagi kerumah."
"Gue izin nenek dulu," ucap Meisya. Viga pun tersenyum.
Meisya pun izin kepada Wina, setelah mendapat izin, Meisya keluar dengan slinbagnya serta ponselnya.
"Ayo, kok malah main handphone," ujar Viga.
"Gue mau ngabarin Raga dul-"
"Gak usah." potong Viga cepat.
"Kenapa kak?"
"Ya gak usah aja. Dia kayaknya lagi dirumah Paula deh," ucap Viga.
Meisya mengangguk, "Ah ya-yaudah. Ayo kak,"
Sesampainya disebuah panti asuhan, Meisya dan Viga pun turun dari mobil. Kedatangan mereka disambut oleh para warga panti.
"Ih siapa tuh?"
"Cantik banget! Itu pacarnya? tapi kok kayaknya umurnya beda jauh ya,"
"Kakaknya cantik banget!"
"Mau minta ignya ah hihihi.."
Meisya berjalan menuju panti tersebut, ia tersenyum ramah kepada anak-anak panti yang tengah menyapu halaman tersebut. Sekiranya usia mereka belasan tahun.
"Hai, ibu pantinya ada?" tanya Meisya kepada anak-anak yang ada disana.
"Hai kakak cantik, ada kok didalam. Diruangannya. Ayo kakak cantik aku antar."
Meisya tersenyum, "Namaku Meisya,"
"Ah ya kak Meisya, ayo masuk," ucap gadis kecil itu. Lalu ia mengarahkan jalan kearah ruangan ibu panti.
"Makasih ya," ujar Meisya.
Gadis itu tersenyum, "Sama-sama kak,"
Meisya dan Viga pun memasuki ruangan tersebut. Dan benar, Meisya melihat ada ibu panti disana. Lalu mereka berdua pun masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA [completed]
Teen FictionRaga Samudera. Cowok berparas tampan yang mampu membuat semua kaum wanita memekik yang hanya melihat senyumannya. Jika menjadi Raga, siapakah yang kalian pilih? kekasih, atau sahabat? Selalu dinomorduakan adalah hal yang biasa untuk gadis cantik yan...