Hari ini adalah hari senin. Hari dimana seluruh siswa dan siswi SMA Scorpio mengadakan upacara bendera di setiap pagi harinya. Terlihat ketiga gadis cantik baru saja memasuki barisan paling depan, ketiga gadis itu datang dengan tawa akibat guyonan dari salah satu mereka. Ya, mereka adalah Meisya, Affa dan juga Karlina.
“Bau apa nih,” gumam Meisya.
“Sya! Ayo!”
Upacara telah selesai, seluruh murid-murid pun berbondong-bondong bubar dari barisan. Ada yang langsung masuk ke kelas karena ingin cepat-cepat belajar, ada yang ke kamar mandi, ada yang ke kantin, ada yang ke UKS dan sebagainya. Tetapi Meisya dan teman-temannya lebih memilih pergi ke perpustakaan. Karena hanya tempat itulah yang damai dan juga sejuk.
Meisya, Affa dan Karlina memilih membolos jam pelajaran disana. Pelajaran pertama adalah Bahasa Inggris, dan mereka bertiga sudah tahu kabar bahwa si guru tidak masuk hari ini karena sakit. Maka dari itu mereka bertiga lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan.
Tak ada gangguan disana. Ponsel mereka bertiga pun tertinggal di kelas. Jadi, tidak ada yang bisa membangunkannya.
Tiga gadis itu tertidur lelap diperpustakaan, padahal ini masih pagi. Tetapi hawa mengantuk sudah melanda mereka.
15 menit kemudian...
“Sya, Sya! Meisya! Bangun!”
“Fa, bangun Fa!”
“Karlinnnn bangun!”
“Sya cepet bangun, gudang sekolah kebakaran!”
Meisya langsung membuka matanya, begitupun Affa dan juga Karlina. Mereka bertiga keluar dari perpustakaan bersama dengan si Keyla cewek yang tadi membangunkan mereka bertiga.
Dan benar, asap hitam sudah ada dimana-mana. Api pun mulai merambat keseluruh penjuru bangunan sekolahan. Meisya terdiam ditempat, lalu gadis itu di tarik oleh seseorang. Bukan, itu bukan tangan Affa ataupun Karlina. Itu tangan seorang laki-laki.
“Jangan bengong, ayo turun!” pekik cowok itu. Ternyata ia adalah Ratras, Iqbal berhasil membawa Affa dan juga Karlina. Dan kini Ratras membawa Meisya untuk turun dari lantai dua itu.
Puing-puing mulai retak, bangunan sudah hampir terbakar semua. Yang ada didalam pikiran Meisya adalah bagaimana ia bisa menyelamatkan tasnya? didalam tasnya ada ponselnya, buku-buku pentingnya, juga disana ada foto Mamanya.
Meisya berlari menuju kelas, teriakan dari teman-temannya tak Meisya hiraukan. Gadis itu berhasil memasuki kelas, ia melihat teman sekelasnya bernama Ovina tengah bersembunyi di bawah meja. Meisya segera menarik tangan Ovina. “Meisya?”
“Ayo keluar! Apinya makin gede!”
Meisya menarik tangan Ovina keluar kelas. Mereka berdua pun akhirnya selamat. Walau wajah Meisya kotor akibat terkena asap, tetapi untungnya ia selamat.
Meisya terbatuk-batuk, begitupun Ovina. Affa, Karlina, Iqbal dan Ratras segera menghampiri mereka. “Lo gak apa? nekat banget sih Sya!” omel Affa.
Meisya menggeleng, “Uhuuk.. Gak apa kok.” katanya.
“Nih yang bisa gue selametin tas lo berdua doang. Yang lainnya enggak, ya kali ini udah gede banget apinya.” ujar Meisya.
“Makasih banyak Sya,” ucap Karlina.
“Thanks ya Sya, yaudah ayo kita keluar dari sekolah ini!” seru Affa.
“Gue udah minta tolong anak-anak Vhigor telepon pemadam kebakaran.” kata Ratras.
“Yaudah ayo, tapi gimana? Gerbangnya masih jauh dan asepnya udah hitam banget!” dengus Karlina.
Dengan nafas yang tidak stabil, Meisya berjalan pelan lalu diikuti oleh teman-temannya kearah gerbang. Mereka berlima pun menerobos api yang sangat besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA [completed]
Teen FictionRaga Samudera. Cowok berparas tampan yang mampu membuat semua kaum wanita memekik yang hanya melihat senyumannya. Jika menjadi Raga, siapakah yang kalian pilih? kekasih, atau sahabat? Selalu dinomorduakan adalah hal yang biasa untuk gadis cantik yan...