RAGA | 33

427K 29.6K 5.7K
                                    

Setelah mengantar Meisya pulang, Raga pun mampir kerumah gadis itu. Tadinya, ia ingin langsung kerumah sakit. Tetapi, ia pikir-pikir lagi karena cuaca mendung dan sebentar lagi akan turun hujan.

Raga menunggu Meisya berganti pakaian, cowok itu duduk dengan perasaan yang kalut. Ia merasa, mengapa akhir-akhir ini Meisya sangatlah sensitif. Kata-katanya menjadi tidak menyenangkan, dan juga emosi gadis itu terkadang menjadi tidak stabil.

Meisya turun dari tangga dan menghampiri Raga, ia memberhentikan langkahnya ketika mendapat pesan dari seseorang.

Akbar : Sya, anter gue ke rumah Oma gue yuk ke daerah bekasi?

Meisya A : Kapan Bar?

Akbar : Nanti malem, bisa?

Meisya A : Bisa kok

Akbar : Oke nanti malem gue jemput ya?

Meisya A : Oke

Akbar : Gimana kabar nenek?

Meisya A : Baik kok:)

Akbar : Salam buat nenek ya Sya, nanti gue jemput lo dirs aja biar sekalian jenguk nenek lo

Meisya A : Okey

Meisya melangkah ke arah Raga, mencoba mendekati cowok itu dan akhirnya cowok itu pun bangkit. "Aku mau beliin makanan dulu Sya, sekalian ya kamu makan." kata Raga kepada Meisya.

"Iya, yaudah." jawab Meisya lalu gadis itu pun mengunci pintu rumahnya.

Raga melajukan mobilnya ke rumah sakit dimana Wina dirawat. Cowok itu masih saja fokus menyetir, tidak ada ucapan atau pertanyaan yang ia lontarkan.

Dan akhirnya, Raga pun membuka suara. "Nanti malem dinner yuk Sya? dideket-deket rumah sakit aja biar kalo ada apa-apa gampang, sekalian-"

"-Gak bisa Ga, aku ada janji sama Akbar." potong Meisya cepat.

"Kamu kok gak bilang sama aku?"

"Gak boleh?"

"Ya-Ya boleh sih, yaudah tapi pulang jangan malem-malem ya Sya. Mau kemana emang?"

"Bekasi."

"Gak kemaleman tuh pulangnya? Kalo ada apa-apa dijalan gimana Sya?" tanya Raga intens.

"Gak bakal, doanya begitu mau beneran?"

Raga menggeleng, "Ya gak lah. Gila aja sampe iya. Aku gak akan maafin diri aku sendiri karena udah izinin kamu pergi sama si monyet Akbar."

"Nama orang jangan diganti-ganti, Raga!" omel Meisya.

"Ya terus apa dong?"

"Akbar aja cukup, bisa?!"

"Hm kayanya kali ini gak bisa deh Sya. Aku kalo udah kesel sama orang gak setengah-setengah." ucap Raga.

"Berarti aku boleh dong manggil Paula itu monyet Paula?"

"Sya, Paula kan beda. Dia cewek."

"Terus kalo Akbar cowok, apa bedanya?"

"Ya beda,"

"Belain aja dia terus!"

🌸🌸

Malam ini, Meisya sudah bersama dengan Akbar. Gadis itu baru saja memasuki mobil Akbar dengan pakaian sederhananya.

"Langsung aja ya kesana? Biar pulang gak larut malem." kata Akbar. "Gue kesana mau nengok Oma gue Sya. Udah dua bulan lebih gue gak kesana karena sibuk kuliah. Ya sebenernya gak sibuk sih, karena gak sempet aja. Karena biar gimanapun, tugas gue juga penting. Makanya gue jarang nengok Oma gue disana." kata Akbar menjelaskan.

RAGA [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang