43. Sudah Kuduga

498 88 25
                                    

Update lumayan malem. Yang belum tidur mana nih suaranya 😃😃

***

Seluruh penggemar Ludyzacho sedang dibuat gempar. Pasalnya, semua jadwal manggung band idola mereka dibatalkan. Tak heran beberapa hari ini berita soal penampilan mereka yang diurungkan di berbagai kafe dan undangan acara menjadi trending di kalangan penggemar. Terutama para pelajar.

"Dyl, teman-teman gue di sekolah lain pada minta gue nanyain lo nih soal Ludyzacho," kata Husni di kala jam istirahat tengah berlangsung. "Kenapa kalian batalin semua jadwal yang udah direncanain?"

Dylan melirik Choki yang asik mencoret-coret halaman terakhir buku tulisnya. "Bilang aja kami lagi banyak kegiatan. Kan nggak lama lagi mau ujian," ia lalu berujar. "Entar deh gue minta Kak Sari buat mosting pengumuman di situs resmi Ludyzacho. Kayaknya kami bakal hiatus."

"Apa? Hiatus?!" jerit Lian dari bangkunya. Sebagai salah satu fans setia Ludyzacho ia protes tentu saja. "Kenapa mesti hiatus? Tahun lalu lo dan yang lain tetap bisa manggung tuh walau paginya ada ujian semester."

"Ya kali ini kan kita udah kelas 12, Li, jadi mesti lebih serius belajarnya," sahut Dylan tenang. "Pas ujian kenaikan kelas kemarin kayaknya Ludyzacho juga hiatus sebentar, deh. Masa lo lupa?"

"Ah, tapi tetep aja nggak kayak gini. Ayo, Chok! Kasih tahu kami-kami kenapa Ludyzacho mau hiatus segala? Biasanya kalau ada pembatalan manggung atau mau vakum sebentar kan ada pemberitahuan dulu beberapa hari sebelumnya. Ini kok nggak ada. Sebenarnya kalian lagi ada urusan apa? Semuanya baik-baik aja, kan?"

"Soal itu..." Choki berhenti mencoret bukunya lalu berpaling pada Dylan. "Harus gue jawab apa ini, Dyl? Bingung nih gue," ucapnya membuat Lian dan anak-anak lain di kelas mendesah kecewa.

"Lo nggak tahu ada apa sama Ludyzacho, Nai?" bisik Salsa pada Naira yang ikut menyimak percakapan teman-temannya.

Naira mengedik. "Beberapa hari lalu sih emang ada sedikit problem, tapi setahu gue urusannya udah beres, kok."

"Wah, jadi penasaran nih sebenarnya ada apa," gumam Salsa. "Apa jangan-jangan mereka lagi mau bikin kejutan, ya? Besok tahu-tahu muncul pengumuman Ludyzacho bakalan launching album di bawah label musik terkenal. Asik nggak, nih?"

"Mereka bubar,"  celetuk Libra tiba-tiba. Semua anak 12 Bahasa 3 yang sedang asik berbisik serta berbincang serta merta terdiam, kemudian langsung menyorotnya.

"Sembarangan! Bubar gimana maksud lo?" seru Lian tak terima.

"Bubar ya bubar," jawab Libra lantas menyumpal kedua telinganya dengan headset, tak mau menjelaskan lebih lanjut. Karuan anak-anak dibuat kesal oleh sikapnya.

"Tuh orang asal banget kalau ngomong. Bikin bete aja," dumal seorang yang duduk di depan Tomo. Lian dan beberapa anak lain langsung menyetujuinya. Sementara Naira di tempat hanya memasang senyum tanggung. Ia baru ingat jika Libra juga menyaksikan perkelahian antara Zaki dan Choki. Pastinya ia mendengar saat Choki bilang akan keluar dari band. Mungkin dari kejadian itulah ia bisa menyimpulkan begitu.

Bel masuk akhirnya berbunyi. Bu Tuti, guru Bahasa Indonesia kelas 12 segera memasuki kelas dan membagi tugas kelompok untuk para murid. Beliau tampaknya sedang mempunyai banyak kerjaan. Begitu tiba beliau langsung membagi soal pada anak-anak lantas mencatat sesuatu di buku besarnya.

"Silakan tentukan sendiri kelompok kalian. Satu kelompok terdiri dari dua orang. Kalian diskusikan 50 soal itu dengan partner masing-masing. Boleh ngobrol tapi jangan ribut. Nanti yang sudah selesai silakan serahkan kertas jawaban kalian pada saya. Jangan lupa tulis nama kelompok kalian di bagian atas kertas jawaban," pesan Bu Tuti sebelum menenggelamkan diri pada kesibukannya di meja guru.

Princess Pink's BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang