13

474 38 2
                                    

Cassia masih asyik dengan dunianya sendiri. Tadinya ia pusing,namun begitu ia membaca buku-buku yang dibelikan Jason kemarin, pusingnya mendadak hilang. Gi masih asyik dengan kutek glitter sambil sesekali menggoda Ecto yang sibuk dengan laptopnya.

Cassia terkekeh begitu membaca novel teenfiction kesukaannya. Ceritanya sama seperti dirinya dan Jason. Cewek itu suka sama cowok yang dingin dan datar,persis seperti Jason. Andai saja akhir cerita Cassia juga sama seperti akhir novel itu,pasti Cassia senangnya bukan main.

"Mas Ecto, ngapain sih?Sibuk aja dari tadi. Ngobrol kek."

Ecto tidak menggubris ucapan Gi. Dia masih asyik mengutak-atik keyboard dengan lincahnya. Sepertinya Ecto menyusun proposal untuk mendaki bulan depan setelah tadi ia menelpon temannya dan meminta maaf tidak bisa ikut rapat organisasi pecinta alam.

"Lo nggak liat?Tugas gue bejibun kayak gunung. Kalo ngobrol bisa bikin tugas gue kelar,gue juga ngajakin lo ngobrol dari tadi."

"Hah?"

"Nggak jadi."

Mendadak wajah Gi memerah karena ucapan Ecto. Memang cara bicara Ecto sebelas dua belas sama Jason,tapi bedanya Ecto masih perhatian pada Gi. Buktinya dia mau saja duduk di samping Gi meski dari tadi Gi nyerocos kayak knalpot motor.

Cassia tersentak mendengar dering ponselnya yang lumayan nyaring. Itu lagu NCT 127-Simon Says yang sengaja ia jadikan ringtone ponsel.

Dengan buru-buru, Cassia mengambil ponsel yang ia letakkan di nakas. Tadinya Cassia ingin meletakkan ponselnya kembali, tapi melihat nama sang penelpon membuat Cassia terlonjak kegirangan hingga ia melompat dari kasur dan terjatuh.

"Aduh..."Cassia sempat meringis kesakitan dan membuat Gi serta Ecto heran.

Cassia meraih ponselnya lagi dan nama my lovely Jason masih menelponnya.

"Kemana,C?"

"A-anu. Kayaknya aku ditelpon sama pihak penyelenggara lomba. Katanya aku menang lomba."

"Lomba? Lomba apa?"

"Lomba... ghibah online. Udah mas,aku mau jawab telpon dulu."

Ecto sedikit curiga dengan alasan Cassia. Mana ada lomba seperti itu?Namun niatnya untuk mengejar Cassia ia urungkan,sebab proposal membuatnya gila setengah mati.

***

"Assalamualaikum ya akhi calon imamku kelak. Tumben nelpon."

Jason terdiam beberapa detik sampai Cassia kesal sendiri.

"Bekal."

"Hah? Nggak paham."

"Mau balikin."

"Oh,mau balikin kotak bekal?"

"Iya."

Ok, akhirnya Cassia mulai mengerti.

"Buka pintu."

"Sumpah,kamu gaje banget mas. Nggak paham aku."

"Gue di bawah."

Cassia membelalakkan matanya terkejut. Dengan secepat kilat ia menuju keluar rumah. Tidak peduli jika ia memakai tanktop berwarna putih dan hot pants hijau terang, Cassia berlari secepat cahaya.

"Mas Jason!Jeje!"

Jason berdiri di depan pagar ditemani Jeje yang nampak salah tingkah.

"Sumpah,Cas. Gue nggak maksud apa-apa. Dia yang tiba-tiba nyegat gue waktu mau pulang dan maksa nemenin dia  ke rumah lo."

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang