Sidestory Renita-Eri

329 27 1
                                    

Renita sakit.

Itulah yang dari tadi Eri risaukan karena sehari tanpa Renita membuat dirinya seperti cacing kepanasan.

Sejak di kampus tadi, Eri tidak bisa fokus mendengarkan presentasi yang super njelimet dari teman-temannya. Sudah penjelasannya rumit,ditambah pikirannya kemana-mana.

Sebenarnya yang ia pikirkan bukan hanya Renita yang sakit,tapi laki-laki yang tiba-tiba datang di hidup Renita.

Oh tidak,cowok itu mungkin pernah menjadi bagian masa lalu Renita,tapi bukan berarti cowok itu bisa mengambil hati Renita untuk yang kedua kalinya.

Eri bahkan meminta bantuan dari Bas,teman dekat Renita supaya mencari tahu background cowok itu.

Tidak sulit bagi Bas mengetahuinya karena well...Bas pernah bertarung fisik dengan cowok itu gara-gara insiden putusnya Renita

Cowok itu namanya Reyhan Adrian. Tingginya sekitar 179 cm,memiliki kulit putih dan dimple di kedua pipinya. Manis, bagi banyak cewek,tapi menyebalkan untuk Eri.

Dari sekian banyak cowok di dunia,kenapa Renita harus dekat dengan mantannya?

"Aelah,masih aja lo mikirin Renita. Samperin kuy."kata Leo sambil mengelap meja yang sedikit berdebu.

Coffee shop belum buka, terlebih Renita tidak masuk dan membuat Eri kewalahan saat membuat pastry sendirian. Ia tidak berencana menambah jumlah pegawai fi bagian pâtissière. Menurutnya,itu hanya boleh dilakukan oleh Renita atau dirinya saja.

Namanya juga bucin tingkat dewa.

Tapi kalau sudah begini,ya susah sendiri.

"Gue masih kesel sama jawaban dia waktu gue ajak ke dokter. Dia bilangnya mau ke dokter sama mantannya."

"Cemburu ya lo?"

"Menurut lo?"

Leo menghampiri Eri lalu menepuk pundak Eri beberapa kali hingga membuat telur yang Eri pegang terjatuh dan pecah.

Eri menatapnya tajam dan siap memberi ultimatum,"Cuk,endog' lugur kan?Asu kon ya!"

"Ya sorry. Gue kan ngasih semangat. Lagian lo sendiri juga punya endog."kata Leo dengan tatapan cringe.

"MATAMU!"

"Guyon njir. Btw,lo samperin aja Renita. Katanya suka,masa doi sakit lo biarin aja."

Eri menghentikan kegiatannya dan menghela nafas rendah. Seandainya semudah itu untuk menjenguk Renita dengan membawa setumpuk buah-buahan segar lalu say 'Hi Renita, get well soon. Gue khawatir kalo lo sakit',lalu Renita tersenyum menerima ucapan dari Eri dan semua berakhir bahagia.

Seandainya,kalau saja tidak ada mantan Renita yang sok gentle itu.

"Maunya,tapi kalo gue ketemu Reyhan mantan Renita itu, bawaannya pengen mukul,gampar, hajar gitu. Kan nggak elit kalau gue berantem sama tuh curut kecakepan."

"Ya,itu kan terserah lo. Lo mana tau kalau Renita ternyata nungguin lo dateng, terus say get well soon."Leo mulai memanasi.

Namanya juga punya bakat jadi babe comblang. Iya,bukan mak comblang, soalnya kalo mak kan cewek.

Oke, sebagai babe comblang dari yang mulia Hyperion Cetta Dananjaya dan Renita cantik, Leo harus berhasil membuat dua insan itu bersatu. Kalau nggak sampai nikah,paling nggak jadian dulu lah atau ta'aruf lebih pro-nya.

Lumayan kan nanti dapat bonus dari Eri waktu gajian.

Meskipun Leo menyandang predikat jomblo,tidak ada salahnya ia membantu orang lain yang kesulitan dalam dunia percintaannya.

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang