Sidestory Jeffrey-Mina-Idoy

225 15 0
                                    

Siang itu kan terik banget. Rasanya matahari kayak lagi pedekate sama bumi,jadinya panasnya bisa diserap oleh manusia dari luar dalam. Begitu juga dengan Jeffrey, meskipun ia tidak termasuk kelompok plantae yang bisa berfotosintesis, namun panas matahari berhasil membuat keringatnya mengucur dengan sangat epik. Tangannya memegang es teh plastikan yang murahan sedangkan tangan yang lain mengibaskan kipas serupa anak perawan yang sok kecantikan.

Dia berdiri di departemen Mina,berharap jika cewek medusa itu segera keluar dari kelas lalu ia akan mengajaknya ngadem di mall untuk sekedar minum Thai Tea atau nonton. Sayangnya,hampir 15 menit Jeffrey berdiri penuh harapan, Mina tak kunjung datang. Ia jadi mulai sebal dan sempat berpikir untuk menerobos masuk kelas saja,iya kalau Jeffrey tidak punya akhlak dan aturan. Dengan sabar, Jeffrey berjanji pada dirinya sendiri akan menunggui Mina 10 menit lagi. Jika cewek itu nggak keluar,maka Jeffrey akan ngadem sendirian.

Tidak sampai lima menit, Mina keluar dengan wajah super kusut. Wajahnya nampak kusam dan capek,khas mahasiswi yang penuh tekanan batin. Mina berjalan dengan lunglai dan sedikit terkejut melihat Jeffrey yang berdiri di depan kelas sambil meminum es teh plastikan.

"Lo?"

Jeffrey menoleh ala-ala prince Disney dan menatap Mina senang. Akhirnya penantiannya nggak sia-sia.

"Alhamdulillah wa syukurillah. Gue nunggu lo hampir setengah jam. Untung lo cepet keluar."

Mina ingin mengatakan sesuatu namun Jeffrey keburu memotongnya dengan cepat.

"Kuy kita ngadem sama ngicis di mall. Udah lama kan kita nggak nge-mall ala-ala couple goals."

"Tapi Jef..."

"Tau,gue yang bayarin. Tenang aja,gue sultan."jawab Jeffrey dengan gaya sombongnya.

"Nggak gitu,Jef. Gue--ada janji sama kak Idoy."

Seketika itu wajah ceria Jeffrey berganti jadi masam. Ibarat kata,yang tadinya matahari terik banget langsung digantikan sama awan mendung berwarna hitam yang berkilat. Mood Jeffrey langsung hilang. Ia menunggu sudah cukup lama dan Mina dengan santainya bilang ia punya janji dengan calon dokter gigi gadungan itu?Oke,kita anggap Idoy gadungan karena cowok itu belum menyelesaikan studinya.

"Mina!"

Jeffrey dan Mina sontak menoleh ke sumber suara itu. Ada Idoy berbaju garis-garis dan kacamata bulat yang menggantung sempurna di wajah gantengnya. Jeffrey sempat melengos beberapa kali melihat wajah Mina yang langsung sumringah kala Idoy menghampirinya.

"Eh,dia temen kamu?"

Kamu?Aku?Cih jinjja,itu sangat menjijikkan. Dan iya, rasanya Jeffrey pengen teriak tepat di telinga Idoy jika dia bukan teman Mina,dia--oh oke,dia mantan Mina. Ya anggap saja mantan yang masih memiliki rasa.

Mina tampak bingung. Setengah dari dirinya ingin menggeleng,tapi akan terlihat aneh jika ia mengobrol dengan orang asing. Ia ingin mengangguk,namun Jeffrey pasti bisa berbuat onar.

"Gue..."

"Iya,temen aku!"sahut Mina cepat sebelum Jeffrey berkata yang tidak-tidak. Ia tahu Jeffrey itu drama king. Bisa aja dia buat skenario yang nantinya akan menyudutkan Mina. Mina juga tahu betul jika Jeffrey tidak menyukai Idoy. Entah apa alasannya,yang jelas Jeffrey benci Idoy karena dia kalah saing.

"Kok nge-gas sih?"tanya Idoy lemah lembut. Mina jadi bingung season dua. Ini kali pertama kalinya dia bicara dengan nada tinggi pada Idoy,beda banget kalo sama Jeffrey. Kalo sama cowok PK itu,dia sering misuh-misuh. Bukannya nggak adil,tapi itu tergantung dengan sifat cowok itu. Idoy yang kalem mana bisa ia jancuki dan Jeffrey yang bar-bar tidak akan bisa dilembutin. Bukan nggak bisa sih,lebih ke malas tepatnya.

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang