25

359 28 0
                                    

Keluarga Cemara

Eqi mengubah subjek menjadi para pelindung Cassia

Eri:Aelah,alay banget nama grup kita
Eri:Mana cuma tiga biji

Eqi:Lo mana tau situasinya

Ecto:Nggak akan lebih gawat ketimbang papi ikut DA

Eqi: Bener juga sih
Eqi:Eh,nggak deng. Ini lebih gawat
Eqi:Jason secara terang-terangan bilang kalau dia mau berjuang buat Cassia

Eri:Hah?

Ecto:^2

Eri:Dapet informasi darimana? Duo bajul ya?

Eqi:Dari mata kepala gue sendiri.

Ecto:Nggak bisa dibiarin

Ecto:Gue nggak rela punya adik ipar sedingin tembok

Eri: Ngomong lo kejauhan su

Eqi:Kita harus gimana?

Eri:Gue sebagai panglima perang, menyatakan peperangan melawan Jason

Ecto:Kek Dilan aja lo sat

Eri:Hell,gue udah hapal tuh cowok modelan begitu. Awalnya aja sok dingin, padahal juga demen

Eqi:Kayak lo ya?Wkwk

Eri:Anjir lo,Albino. Ntar malem kita kumpul rembug di kamar Eqi.
Eri:Jangan sampai Cassia tahu

Eqi:Kenapa harus kamar gue?

Eri:Gue lagi krisis dan pengen makan snack.
Eri:Dahlah, yang penting di kamar lo.
Eri:Demikian isi dari pesan gue, mohon diresapi.

Ecto:Asu lo.

***
Selama pelajaran berlangsung, Cassia tidak bisa berkonsentrasi sedikitpun. Pikirannya hanya melayang pada jawaban Jason tadi.

Dicoba?

Jason akan mencoba mencintainya?Begitukah?

Sial sekali,kenapa ia berpikir aneh-aneh saat jam pelajaran Matematika?

"Cassia,kamu melamun?"

Cassia langsung tersentak begitu mendengar suara Pak Agung dan tatapan killernya.

"Apa yang kamu lamunkan?"

"Anu...itu..."

"Hey yo, what's up guys?"

Seisi kelas terkejut dengan kedatangan cowok bertubuh tinggi dengan sapaan yang khas dan familiar.

Itu Lucas.

Kenapa ia berada di kelas Cassia? Kalaupun Lucas pindah ke sekolah ini, harusnya ia berada di kelas 11,bukan kelas 10.

"Heh,nggak sopan ya?Siapa kamu?"

Lucas langsung berdiri di depan kelas dengan gaya super pede. Ia tersenyum dan memperlihatkan gigi putih yang tersusun rapi.

"Masa bapak nggak tau?Guys, coba tebak,gue siapa?"

"Luke....i love you!"

"Love you so much Luke!"

"Luke!!!"

Lucas menatap pak Agung dengan wajah sombongnya,"Udah tau siapa saya kan,pak?"

"Cuma bocil yang sombong dan penuh rasa percaya diri. Perkenalkan diri kamu."

"Loh,kan tadi sudah?"

"Kapan?"tanya pak Agung dengan nada penuh tekanan. Lucas mengalah karena malas berdebat dengan orang tua.

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang