3

1.7K 77 3
                                        

"Keras lur arek iku. Wani ngampleng awakmu."( Keras anak itu. Berani nampar kamu)

"Anjir e,koen ndak balas fighting layaknya anak ABG yang rebutan pacarnya. Padahal itu menyangkut harga dirimu,cuk. Harga diri seorang Tempoyak Rumi Dananjaya."(Anjir nya,kamu nggak balas fighting layaknya anak ABG yang rebutan pacarnya)

Eqi mengambil buku paket biologi yang ada di meja dan memukulkannya kearah Edwin,teman sekelasnya yang juga teman seperbangsatan selama SMA.

"Jenengku kuwi Sequoia Rumi Dananjaya,deng. Dudu' Tempoyak. Jenengku wes dijenang abang nyang papi."( Namaku Sequoia Rumi Dananjaya. Bukan Tempoyak. Namaku sudah dikasih bubur merah sama papi)

Edwin tertawa melihat Eqi yang marah sementara Dimas hanya ikut tertawa.

"Gini loh,Qi. Lo nggak ada perlawanan atau rasa marah ke cewek itu. Aneh tau. Jangan-jangan cewek itu pacar lo."tuduh Dimas sambil menuding Eqi yang nyaris mencolok matanya.

Dengan cepat Eqi menghempaskan tangan Dimas supaya tidak jadi mencolok matanya. Lagipula mana mungkin ia dan Cassia berpacaran. Eqi masih waras dan tidak ingin ada hubungan incest atau kakak-adik shipper diluar batas.

"Anjir,ora. Gue nggak marah karena dia juga nggak salah. Kan gue yang ngagetin, soalnya jam istirahat udah abis."

Edwin dan Dimas mengangguk serempak. Setidaknya itu alasan yang paling masuk akal ketimbang ia membongkar rahasianya jika ia dan Cassia bersaudara.

Bisa jadi trending topik seluruh jagat raya jika semua orang tau Cassia adalah adiknya. Eqi tidak mau hidup adiknya terbebani karenanya. Ngartis dikit bolehlah,toh jumlah followers Instagram Eqi sudah lebih dari 5 juta. Sombong,wajar. Ganteng termaafkan.

Sesekali Eqi melirik kearah Jason yang kini sibuk membaca sebuah buku--entah apa itu dan bikin setengah penghuni kelas yang merupakan kaum pemuja oppa langsung jejeritan. Padahal Jason hanya membaca buku,tidak membuka auratnya.

Eqi jadi tidak suka karena faktanya Cassia menyukai Jason. Bukan karena jealous,tapi lebih ke Jason yang tidak pantas untuk Cassia yang ia perlakukan seperti tuan putri. Ia benar-benar tidak ingin adiknya diperlakukan tidak baik oleh Jason. Dari wajahnya saja sudah terlihat jika Jason tipikal cowok es batu seperti di wattpad yang sudah diluluhkan. Eqi tidak mau Cassia berubah menjadi pengemis cinta Jason.

Kalau sampai itu terjadi, Eqi tidak segan menguliti Jason hidup-hidup.

"Cowok baru itu berbahaya,Qi."

Eqi menoleh kearah Edwin yang juga menatap Jason dengan tatapan tidak suka. Eqi menaikkan alisnya penuh tanda tanya. Selain karena Cassia, Eqi tidak tahu penyebab Jason berbahaya baginya.

"Coba lo liat. Dia baca buku aja,semua histeris. Ini bisa mengancam popularitas lo sebagai..."

"Tai,gue bukan artis. Bodoh amat kali."

"Daripada lo berdua gelut,mending bantuin gue deh."sahut Dimas dengan nada serius. Ia mengeluarkan ponselnya dan membuka salah satu aplikasi yang terkenal di kalangan milenial.

"Bantu mikir feed Instagram gue dong. Masa iya udah tiga bulan bikin IG,belum dapet centang biru."

Ingin rasanya Eqi dan Edwin menggoreng ginjal Dimas kalau saja mereka tidak ingat Dimas sering mentraktir dikala keuangan mereka diujung tanduk.

Jangan tanya Eqi, meskipun ia sudah terlahir kaya raya dan kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan,papi masih memberlakukan peraturan yang membuat Eqi tidak manja.

Ya,sekeras apapun peraturan itu, Eqi minta iPhone 11 untuk hari ini pasti dibelikan.

"Lur,lo coba carsen sama artis gitu. Semisal nih,lo pacaran sama dia terus putus,nah lo bikin alasan kita modyar. Gue jamin,lo bakalan dapet centang biru dalam waktu seminggu. Seng penting kudu kuat rai mbek ati,lek ndak isin dadi omongane netizen,yo monggo."( Yang penting harus nggak malu dan kuat hati kalo jadi omongan netizen, silahkan)

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang