38

304 21 1
                                    

"Bisa nggak sih kalian nggak usah saling tatap?Gue merinding nih."

Cassia mengomel setelah dua cogan di depannya tengah adu tatap bak pahlawan dan penjahat dengan mata mengeluarkan laser.

Baik Lucas maupun Jason, tidak ada yang mau mengalah hingga Cassia rasa-rasanya ingin menyolok mata mereka dengan garpu atau tusuk gigi.

"Gue pernah liat di film boys love,dua cowok saling menatap, lalu mereka..."

"Cassia,shut up!"teriak mereka berbarengan.

"Lo...nonton boys love?"Kini Jason bertanya dengan nada kayak "Hah?Lo nonton BL?Udah,lo nggak masuk klasifikasi calon pacar gue." Begitulah kira-kira wajah Jason sekarang.

Cassia jadi gelagapan. Sebenarnya dia nggak sengaja liat film kayak gitu gara-gara teman sekelasnya yang anak fujo kelas berat nobar sama anak-anak lain. Cassia yang kepo pun akhirnya ikut-ikutan. Dia nggak tau aja kalo film yang dia tonton itu termasuk kategori haram tingkat rendah.

Untuk anak fujo yang nggak bisa ia sebut namanya, lo super fucek-fucek kayak riski anak gang sebelah.

Sementara Cassia berusaha mencari alibi, Jason dan Lucas balik menatapnya tajam.

"Wah,my lovely sukanya liat perang pedang."

"Heh,bacot amat lo kingkong!"

"Kingkong?"Lucas merutuk." Punya berapa nyawa lo nyebut gue kingkong?"

"Sembilan nyawa,mau apa lo?"

Jason dan Lucas saling bertatapan dan hendak memulai aksi laga kalau Cassia tidak menggebrak meja yang menyebabkan seisi rumah makan menatapnya heran.

Cewek itu hanya bisa tertawa malu. Ia berasa kek cabe-cabean yang direbutin dua cogan terus lagi berusaha melerai pertengkaran ini.

"Please ya,ayo kita makan dengan tenang tanpa perdebatan."

Jason melengos lalu mengangkat tangannya memanggil salah satu pegawai disana,"Uda,labiahan ladonyo ni." Pegawai rumah makan itu mengangguk mengerti. Beberapa detik kemudian,ia mengambil piring kecil berisikan sambal yang langsung disambut hangat oleh Jason.(Kak,tambah sambalnya)

"Tarimokasih, Uda."(Terima kasih kak)

"Lo ngomong bahasa apa dah?"tanya Lucas dengan nada sok cool.

"Kenapa?Iri?"

"Amboi-amboi, tak kuase aku."

"Jij mietje."  (Dasar banci)

"Qualle argilla?(Apa liat-liat?)"tanya Lucas dengan bahasa antah berantah yang membuat Cassia pusing sendiri. Sebagai pemilik IQ jongkok, Cassia mana paham bahasa selain dunia per-jancokan dan Annyeonghaseyo oppa.

"E daí? tem algum problema?"( Emang kenapa?Ada masalah?)

"Anjeun masalahna!"  (Kamu masalahnya!)

"STOP!KALIAN SENGAJA YA BIKIN GUE KAYAK ORANG GOBLOK?JANCOK!"

"CASSIA!"sentak Jason cukup keras,namun sepertinya Cassia sendiri terlanjur marah setelah mendengar berbagai macam bahasa bercampur aduk yang membuat kepalanya pusing.

"DIEM!KAKEHAN COCOT KOWE! KON PISAN,LUCAS!JIANCOK KABEH KOYOK ASU!"

Baik Jason maupun Lucas akhirnya benar-benar diam saat Cassia membentak dengan kata-kata kasar. Setelahnya,mereka hanya menyantap makanan masing-masing tanpa banyak bicara.

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang