32

303 27 0
                                    

Setelah masa-masa jahiliah bersama Eqi dan dua antek-anteknya, akhirnya Jason terbebas dari ruang UKS yang menjelma menjadi persidangan menuju kerak neraka. Untungnya Cassia berhasil menenangkan sang pawang sebelum mengamuk membabi buta. Yah,tadi Eqi dan Jason berdebat lagi hanya karena merk obat merah. Hell, rasanya Cassia ingin mencukur botak kepala mereka. Demi apapun,itu urusan paling sepele.

"C,gue sedih anjir!"

Itu suara Karina yang tiba-tiba datang ke kelas Cassia. Tak lupa ia membawa dagangannya. Sedih boleh,tapi jualan harus tetap jalan dong. Namanya juga cari duit.

"Lah,why mbak?Kenapa lo nangis-nangis gini?"

"Gue--hiks,si Cina ngajakin balikan. Huhuhu,gue harus gimana nih?"

"Bukannya..."

"Tahu,tapi semalem dia nelpon gue sambil nyanyi Yeppeosseo. Nggak tau lagi deh,gue baper. Terus dia ngajakin balikan,tapi..."

Karina menjeda kata-katanya begitu melihat Eqi dan dua antek-anteknya lagi-lagi ke kelas Cassia. Sumpah demi krabby patty yang rasanya paling enak selautan, Cassia ingin sekali mengurung Eqi di dalam kamar berjeruji besi dan mengikat kaki-tangan kakaknya itu agar tidak bisa mengikutinya. Tidak bisakah sedetik saja Eqi tidak mencampuri urusannya?

"MAU APAAN MAS..."

"Ssst... it's not my business. Ini urusan Karina sama si cebol."sahut Eqi sebelum Cassia benar-benar mengomel panjang lebar seperti mami.

Si cebol alias Edwin langsung berdiri di depan Karina dan menatap cewek itu dengan tatapan yang--tidak biasanya.

"Lo masih ada hubungan sama Cina itu?"

"Ng--nggak!G-gue cuma...."

"Gue udah berusaha maksimal buat dapetin lo,tapi lo-nya susah move on,Kar."

"WHAT?"Cassia masih tidak mengerti dengan situasi ini. Karina dan Edwin?Oh astaga,inikah yang namanya benci jadi cinta? Yang dulunya mirip Tom and Jerry, sekarang malah seperti Romeo Juliet yang sedang melakoni drama.

Cassia jadi ingat ucapan Jason waktu itu. Yah,semua bisa berubah seiring berjalannya waktu. Semoga saja itu juga terjadi padanya.

"Ed,kita nggak harus bicarain ini di depan anak-anak."

"Biar mereka tahu!Gue berusaha melindungi lo dari laki brengsek itu tapi lo... astaga,gue nggak tahu lagi harus gimana?"

Edwin beranjak keluar dari kelas dan bisa ditebak jika Karina langsung mengejarnya. Ia lupa pada dagangannya yang tergeletak indah di meja Cassia.

"Oalah,drama India. C,bilang sama Karina,aku ngambil tahu kriuknya dua bungkus. Bayar pas di kelas,ya."

"Kok aku?"

"Nggak mungkin aku minta tolong ke Jeje kan?"tanya Eqi dengan nada sarkas yang cukup--yah nyelekit di hati Jeje.

"Kenapa?"

"Dia nggak suka aku."

***
"Yo man! Apa gue bilang?Bolos aja. Kan sekarang muka lo bonyok kayak ayam geprek gini. "

Jeffrey menertawai Jason dengan plester bermotif love yang menempel di hidupnya. Jason mendengus marah,tapi Jeffrey juga tidak salah. Kalau saja tadi ia pura-pura ijin tidak masuk, mungkin ia tidak akan mendapatkan luka sebodoh ini. Bodohnya Jason menghabiskan waktu hanya untuk berkelahi dengan Lucas.

Siang ini dia ada di kafe Yeppeo. Kafe ini berada tak jauh dari tempat kuliah Jovan. Kafe hits dengan tema ke-koreaan ini biasanya menampilkan acara musik live beberapa hari sekali.

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang