33

364 23 3
                                    

"Oh my little cousin. Kapan lo balik ke rumah?"

Entah karena sial atau apa, Jason bertemu Lucas di koridor. Tadinya Jason ingin ke perpus untuk meminjam buku, sayangnya langkahnya terhenti saat Lucas berdiri di depannya dengan tawa yang mengerikan.

Sejak pertama Jason melihat Lucas,ia tidak pernah menyukai cowok itu. Dari sikapnya yang narsis dan begitu memuja diri sendiri, Jason tidak suka. Slogan love yourself tidak salah, tapi haruskah seseorang menyombongkan diri hanya karena ia merasa lebih baik dari yang lain?

"Gue lagi males berantem."

"Oh iya tentu,gue nggak ngajak berantem kok."

"Minggir,gue mau lewat."

"Loh,silahkan. Gue nggak ngelarang pengecut lewat."

Jason menghentikan langkahnya dan balik menatap Lucas yang berada di belakangnya. Cowok itu masih cengengesan tanpa dosa. Wajahnya benar-benar menantang dan membuat Jason muak.

"Kenapa?Mau berantem. Kuy,biar orang tua kita sama-sama dipanggil ke sekolah. Ah iya,lo kan nggak suka kalau om Jaden kesini. Jadi gimana ya?"

Jason mengepalkan tangannya geram namun ia masih berusaha sabar.

"Apa masalah gue sama lo?"

"Just little. Cassia. She's mine,harusnya. Tapi lo ngambil dia dari gue."

"Wow, it's yours? Gue nggak pernah ngambil Cassia dan yah--salah siapa dulu ninggalin dia?Lo cuma cowok yang memandang fisik, giliran cantik lo kejar. Kemana lo saat dia butuh dukungan?"tanya Jason dengan penekanan di setiap kata-katanya. Lucas kehabisan kalimat untuk menjawab Jason. Ia menatap cowok itu berang. Semuanya tidak benar,ya--ada beberapa hal yang perlu diluruskan. Lucas tidak benar-benar benci Cassia karena dulu Cassia jelek. Lucas juga tidak meninggalkan Cassia seperti yang Jason tahu. Ia memiliki alasan tersendiri mengapa ia menghindari Cassia dan selalu berkata buruk padanya.

"Lo nggak tau apa-apa."

"Jelas gue tau. Lo. Cuma. Suka. Fisik. Seorang. Cewek."Jason menjeda setiap kata dengan nada sinis dan mengejek. Lucas yang tidak terima langsung melayangkan tinjuan kearah Jason namun gagal saat Cassia menahan tangan Lucas. Cowok itu menatap Cassia terkejut.

Cassia tidak bisa menutupi wajah marahnya. Ia langsung menampar Lucas.

"Mau lo apa sih?Belum cukup nyakitin gue?"

"C..."

"Please,lo maunya apa?"

"Gue maunya lo!"

"Setelah semua yang lo lakuin ke gue,lo pikir gue tetep suka sama lo?Think again Lucas Attharafka. Gue nggak sebodoh itu."

Lucas terdiam dan menundukkan kepalanya,"Gue bisa jelasin semuanya."

"Semuanya udah terlalu jelas dan yah--jangan bikin keributan sama mas Jason,itu akan jadi salah satu alasan kenapa gue benci setengah mati sama lo."

***
Namanya Lucas Attharafka. Dia cowok ganteng,tinggi,jago nyanyi dan main alat musik. Oh iya,jangan lupa kalau dia itu pede tingkat dewa. Orang bilang,orang ganteng bebas melakukan apapun dan yah--itu benar bagi Lucas.

Selalunya dia terlihat ceria dan konyol meskipun ia jauh dari orang tua. Perlu kalian tahu, seorang Lucas diasuh oleh tantenya sejak masih bayi. Bukan karena orang tuanya tak menginginkan Lucas--atau mungkin memang begitu adanya. Orang tua Lucas seorang musisi kenamaan. Ibunya penyanyi sedangkan ayahnya komposer. Suatu perpaduan yang sangat sempurna yang menghasilkan Lucas dan Mada--adik Lucas yang kini tinggal di Singapura seorang diri.

My Possessive BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang