7. Vokalis dadakan

2.2K 107 9
                                    

7. Vokalis dadakan

Queen lo jadi kan bantuin gue sama temen-temen? Kita bener-bener butuh bantuan lo.

Iyh ini gue mau otw.


Billa segera mengenakan jaketnya, jaket hitam yang menutupi baju ketat tanpa lengan yang ia kenakan malam ini. Rok hitam rumba-rumba menjadi bawahan yang ia pakai.

Sedikit menunduk, Billa meraih high heels bertali dari laci lemari. Kemudian memakai heels itu secepat yang ia bisa.

Selesai.

High heels hitam melekat anggun di kaki jenjangnya, tali yang bersilang-silang membalut
kakinya hingga bawah lutut.

'Tak lupa sebuah sarung tangan berwarna senada membungkus sebelah tangannya. Kuku panjangnya ia cat berwarna hitam sama seperti warna pakaiannya.

Kali ini Billa melangkah menuju meja rias. Duduk, dan mulai memoles make up tipis.

Billa menata wajahnya dengan cekatan.

Poles sana sini menyesuaikan penampilannya. Gliter berbentuk bintang terukir cantik di pelipis kanan, eyeshadow abu-abu mempercantik iris jernihnya.

"Sentuhan terakhir." Billa memakai lipstik berwarna merah membuatnya tampak 'hidup'.

"Perfect," ucap cewek itu ketika menatap bayangannya di depan cermin.

Menuruni anak tangga, Billa 'tak membawa apa pun selain ponselnya. Urusan makan dia bisa malak teman-teman seperjuangannya saja.

"Wihh, tumben dandan heboh gini, udah kayak mau konser aja," komentar Keiva yang tengah duduk santai bersama sang mama di ruang keluarga.

"Gue mau jadi vokalis dadakan," jawab Billa jujur.

Ia memang terpaksa menjadi vokalis rocker malam ini. Mengisi sebuah acara di cafe yang cukup terkenal di kota Bandung.

Anggota geng motornya yang juga merangkap sebagai grup band membuat Billa beberapa kali harus ikut tampil di beberapa acara.

"Ma, Billa berangkat sekarang ya, Assalamu'alaikum." Billa mencium punggung tangan mamanya sopan.

"Wa'alaikumsalam."

Billa bergegas ke luar setelah mendapat izin.

Mendongak. Malam ini langit tampak kosong. Bulan beserta bintang tenggelam ditelan kegelapan.

Mungkin akan turun hujan.

Malas membawa kendaran. Malam ini Billa diantar supirnya untuk pergi ke tempat tujuan.

***

"Ken, di cakrawala cafe bakal ada menampilan dari salah satu band terkenal."

Ken mengangkat sebelah alis__bertanya. "Terus?"

"Ya kita harus nontonlah!" jawab Adam ngegas.

"Emang band apaan?" Kali ini Ken menyeruput kopi hangat di tangannya.

Adam nyengir, "rock."

Sedikit terkejut Ken bertanya 'tak percaya. "Sejak kapan lo suka musik rock? Lo kesurupan Dam?"

Adam justru cungar-cengir tidak jelas. Matanya menerawang jauh. "Katanya, karena vokalis band itu lagi sakit jadi salah satu temennya gantiin dia manggung,"

"Cewek?"

"Iya, cantik banget. Tapi yang ini cantiknya bener-bener kelewatan, cowok gak normal juga pasti langsung bereaksi kalo liat cewek itu." Mata Adam berbinar-binar ketika mengatakannya.

Goodbye Cupu! [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang