27. Selamat datang My Queen
Ken
Gue liat di salah datu postingan mantan lo, lo dandan cupu. Jadi ... hari ini lo sekolah jadi cewek cupu ok?
Gak ada penolakan.
Lo stalkerin gue?!
Pagi-pagi Eca sudah dibuat emosi, Ken memang benar-benar minta digampar. Makin hari perintahnya makin kurang ajar saja. Menyebalkan.
Cewek berambut pirang itu melemparkan ponselnya asal. Kesal karena baru bangun tidur sudah mendapat perintah menyebalkan dari cowok sinting macam Ken. Dan apa-apaan itu? Ken bahkan berperan sebagai stalker, cowok itu telah menerobos garis yang bahkan tak berhak untuk ia lewati.
"Kurang ajar!" desis Eca kesal.
***
"Billa ...."
"Kakak ...."
Panggil Grachila dan Keiva bersamaan. Eca menoleh, menatap malas mama dan adiknya di balik kacamata besar cewek itu.
"Gak usah nanya! Aku gak bakal jawab!" ketus Eca kemudian bergabung di meja makan.
Keiva yang paling kepo terus mencuri-curi pandang ke arah Eca. Mulutnya terbuka kemudian terkantup kembali secara berulang-ulang. Ingin bertanya mengapa kakaknya kembali menjadi gadis cupu saat hendak pergi ke sekolah? Tapi tidak berani karena sudah lebih dulu diberi peringatan untuk tidak bertanya.
Eca memakan omlet yang dicampur dengan sosis dan beberapa sayuran untuk sarapan paginya. Sementara untuk minumannya cewek itu memilih susu cokelat. Dia berhenti mengunyah saat menyadari gelagat adiknya.
"Ngapain kamu mangap-mangap kayak gitu? Mau?" tanya Eca sembari menyodorkan omlet miliknya.
Keiva menggeleng. "Eng-enggak, omlet aku masih ada." Gadis itu menunjukkan omletnya yang masih utuh.
Eca kembali melanjutkan sarapan. Keiva kembali menatap Eca.
Kali ini Eca menoleh cepat. "Kayaknya elo deh yang minta gue makan. Gue telen mau?!"
Keiva tersentak. Kaget, mendengar suara kakaknya yang naik dua oktaf.
"Billa, gak boleh ngomong kasar sama adik kamu sendiri!" tegur Grachila.
Setelah 'perdebatan kecil' di meja makan beberapa saat lalu, Eca berangkat ke sekolah diantar Beno. Karena supir yang biasa mengantar sedang mengambil cuti.
Melihat dandanan sang nona, Beno membuka mulut. "Non Billa ke-"
"Gak usah nanya!" potong Eca galak. Beno segera merapatkan mulutnya, mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Ponsel Eca bergetar. Nama Ken tertera di layar ponsel sebagai penelpon. Hanya melirik sekilas, Eca sama sekali 'tak berniat untuk menjawab panggilan tidak penting dari cowok itu.
Gadis yang kini mengepang rambutnya menjadi dua bagian, menyandarkan tubuhnya ke bangku mobil dengan kedua telinga yang disumpal earphone.
"Aku mau tidur sebentar."
"Baik, Non. Nanti saya bangunkan kalau sudah sampai."
Dengan mudahnya Eca terlelap. Setelah beberapa menit barulah ia bangun karena Beno__salah satu bodyguard yang beralih professi menjadi supirnya membangunkan cewek itu.
Turun dari mobil. Lagi-lagi Eca menjadi pusat perhatian. Bisik-bisik para murid terdengar gaduh di telinga Eca. Hingga saat kaki jenjang Eca menapakki lantai koridor kelas, Ken sudah menghadang Eca dengan senyuman lebarnya.
"Selamat datang my Queen!" Ken meraih tangan Eca kemudian mencium punggung tangannya.
Eca melotot buas. "Lepas bego!" sentak cewek itu sembari menarik tangannya. Lalu ia gosokkan pada rok sekolahnya. Jijik.
Ken menggandeng lengan Eca. Sama sekali 'tak menghiraukan makian cewek itu. "Lo lucu pake kacamata."
"Lo makin hari makin gak waras aja," ketus Eca.
Ken berkedip-kedip. "Ahh, masa sih? Bukannya makin hari malah makin ganteng ya?"
Cowok itu mulai narsis. Ganteng memang, tapi gak perlu diumbar juga kaliiiii.
Eca tidak berniat menanggapi, hanya bola matanya saja yang berputar malas.
"Ken!" sentak Eca saat Ken memainkan kepangan rambutnya.
Ken mencebik. Menjauhkan tangannya dari rambut pirang Eca dan kembali menggandeng cewek itu. "Pelit."
"Emang!" balas Eca tidak mau kalah.
"Tapi, Ca. Gue kok kayak pernah liat lo dandan cupu kayak gini ya?"
Eca mengangguk. "Emang pernah." Kali ini dia tersenyum miring. "Ini lo liat kan?"
"Sebelumnya, Ca." gemas Ken.
"Paling di postingan Saka. Lo kan stalkerin akunnya."
"Bukan, Ca."
Eca berhenti melangkah. Memiringkan tubuh__menatap Ken. "Lah terus?"
"Gak tahu. Lupa."
"Gak guna banget obrolan lo!" kata Eca judes.
Padahal sebelumnya mereka memang pernah bertemu, dengan Eca yang berkedok cupu. Eca juga mengingatnya. Tapi ingin pura-pura lupa saja agar Ken kepikiran.
Ken mengambil alih kacamata Eca. "Mau diapain sih?" tanya Eca sebal.
"Pinjem bentar." Ken memakai kacamata Eca. Meronggoh ponsel di saku celananya, Ken menatap pantulan wajahnya di layar ponsel kemudian tertawa sinting.
"Gak ngerti gue ...." ujar Ken. Eca di sampingnya mengernyit. "Mau digimanain aja tetep ganteng masa?" Setelahnya dia ngakak.
Eca menjaga jarak. Malu dekat-dekat dengan orang gila.
"Ca, jangan jauh-jauh nanti ilang." Saat menyadari Eca menjauh, Ken segera menghampiri Eca. Tangan kekarnya terulur untuk memasangkan kembali kacamata Eca.
"Walau pake kacamata lo tetep cantik," ucap Ken tulus.
"Walau gak pake kacamata ... lo tetep keliatan gila," kata Eca tetap memusuhi.
Bel berbunyi.
"Minggir!" Eca mendorong Ken.
Brugh!
Tapi karena Eca terlalu bertenaga dan Ken sedang leyeh-leyeh di hadapan Eca, mereka berdua justru terjatuh.
"Ngapain lo peluk-peluk gue?!" teriak Eca histeris.
Ramai.
Lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian.
"Gue cuma gak mau lo kebentur," jawab Ken jujur. Eca bungkam, cewek berkacamata itu bangun dibantu Adela yang beberapa saat lalu menganga parah.
Niatnya ingin mencari Eca yang belum juga memasuki kelas. Tapi dia justru melihat Eca dengan Ken yang sedang berpelukkan__menjadi pusat perhatian.
"Emang si ubur-ubur itu musibah banget!" Adela mendumal. "Lo gak usah deket-deket sama dia," kata cewek itu pada Eca.
"Yeeee! Siapa elo? Ngelarang-larang Eca deket sama gue?" balas Ken sewot.
"Berisik! Kalian kalo ketemu udah kayak Tom and Jerry tahu gak?!" kesal Eca. Cewek itu kemudian berlalu pergi membelah kerumunan.
_Tbc_
Sengaja dong bikin part ini buat kalian yang kangen Eca versi cupu, XOXOXO!
Lanjut lagi kapan nih?
Pantengin terus ya, jangan lupa Follow ig @reniar15 biar gak ketinggalan cerita-cerita seru lainnya.
Sekarang mungkin jarang post tapi nanti bakal aktif banget pas adik ku tercintah udah megang hp sendiri. Agak ribet kalo dia masih ngerecokin wkwk.
Udah sih itu aja, see u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Cupu! [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Part masih lengkap] Warning⚠ 17+ Eca, tujuh belas tahun, tinggi 170 cm, berkulit putih, berambut pirang, dan berhidung mancung. memiliki sifat pendiam, pemalu dan tidak mudah bergaul. Gadis itu cukup cantik, jika saja kacamata besar 'tak membingkai...