Tinggalkan jejak♡
Jangan lupa follow akun autor karena part depan bakal autor kosongin lagi.
Happy reading ....
41. Tugas
Bel berbunyi. Pelajaran berakhir dengan sebuah tugas yang cukup ribet bagi Eca.
"Del, ngerjain bareng yuk."
"Kuy!" sahut Adela semangat. "Gue pinjem kamera lo ya?" lanjutnya dengan cengiran lebar.
"Iya, kebetulan gue punya dua. Tiga sama punya Keiva."
"Wihhh, holkay kalau pun gak punya jentikkin jari langsung ada di depan mata!" kelakar cewek itu heboh.
"Itu orang kaya apa jin, oy?!" Eca ngakak. Cowok-cowok kompak menatapnya, tidak sanggup melewatkan pesona gadis itu.
"Ya udah yuk ke rumah lo."
Eca mengangguk. Mereka berjalan sembari berbincang heboh, maksudnya Adela yang heboh Eca sih anteng-anteng saja.
"Allahu akbar!" kaget Adela, nyaris saja cewek itu terkantuk kusen pintu.
"Eh lampir, biasa aja teriaknya! Kuping gue sakit tahu gak?!" Cowok itu berkacak pinggang, melotot galak menatap Adela.
"Gak usah sok cakep lo genderuwo, Suara lo juga gak ada bagus-bagusnya!" desis Adela kesal.
Si cowok membuang muka, tidak lagi melanjutnya perdebatannya. Kali ini dia menatap si gadis pirang, tersenyum manis membuat Adela mengumpat geram. "Ca, jalan yuk?"
"GAK BISA!"
"GUE GAK NANYA LO!" sentak Ken meradang.
"Emang gak bisa kok, Ken. Gue mau ngerjain tugas sama Adela," jawab Eca membuat Ken berhenti memelototi Adela.
"DENGER!" teriak Adela dengan seringai puas.
"BRISIK LO!"
"Abis ngerjain tugas gimana?" Ken tidak menyerah. Dia kembali memasang wajah manis di depan Eca, berbanding balik saat berhadapan dengan Adela.
"Ngh ... gue gak tahu kapan selesainya." Sambil mengigit bibir bawahnya.
Ken terdiam sesaat. Cepat-cepat Adela menarik lengan temannya pergi menjauh.
"Gue ikut!" Ken berlari menyusul dua cewek di depannya.
"Ngapain sih ikut-ikut? Ganggu tahu gak?!" Adela kembali mengibarkan bendera peperangan. Ken menjulurkan lidah 'tak peduli.
Eca diam saja, sama sekali tidak berniat untuk menengahi.
***
Setelah lama berpikir akhirnya Eca tahu tutorial apa yang harus ia buat untuk tugas sekolahnya.
Yaps, Eca akan membuat tutorial make up dengan tema 'Goodbye Cupu!' Jadi dia akan membuat tutorial dari penampilan cupu ke penampilan modern ala wanita korea yang tentunya akan menyita banyak perhatian netizen.
Sementara itu, Adela akan membuat tutorial make up dengan tema Lathi-Weird Genius yang saat ini masih ramai diperbincangkan.
Saat Adela sibuk menyiapkan make up dan menata kamera, Eca mendapat giliran untuk menyiapkan baju dan tata lampu. Untuk tata lampu Eca dibantu oleh Ken sehingga pekerjaan cepat selesai.
Baju yang pertama Eca pakai adalah kaus polos lengan panjang yang dipadu padankan dengan jeans pendek berwarna biru tua. Dia duduk di depan cermin untuk menata rambutnya. Menyisir dengan telaten rambut pirangnya yang berkilauan di bawah cahaya lampu.
Gerakannya terhenti, saat seseorang mengambil alih sisir di tangannya. Beberapa menit cewek itu habiskan dengan bertukar pandang melalui cermin.
"Rambut lo wangi banget," komentar Ken saat mulai menyisir rambut Eca. Semakin disentuh rambut pirang itu semakin menguar harum. Refleks saja Ken mendekatkan wajahnya ke rambut Eca.
"K-Ken?" panggil Eca saat cowok ganteng itu kini menempelkan bibirnya di puncak kepala Eca.
"Eh? S-Sorry." Ken gelagapan. Dia juga sama kagetnya. Di belakang mereka Adela membuang muka. Berbalik, membuat rambutnya terhempas cukup kuat.
Bungkam. Eca tidak tahu harus menjawab apa, hangat menjalar dari ujung rambutnya ke dalam dada. Jantungnya bertalu menciptakan rasa malu yang membuat kedua pipinya bersemu.
Mengulurkan tangan, Ken mulai membagi rambut Eca menjadi dua bagian, kemudian mengikatnya dengan pita berwarna biru muda.
Selesai.
Ken membalik tubuh Eca setelah gadis itu selesai memasang softlens. Cowok itu membantu Eca memasang kacamata. Sempurna. Mata sejernih lautan itu hilang dibalik softlen dan kacamata besar yang saat ini dikenakan.
Walau tanpa riasan Eca memang sudah sangat cantik, tapi dalam penampilan seperti ini gadis itu tidak terlihat seperti Salshabilla Safaraz Ismail.
"Makasih, Ken."
Detik berikutnya, Eca mulai membuat video. Begitu juga dengan Adela yang telah kembali ke kamar Eca.
Selesai dengan ocehannya dengan penampilan cupu kini Eca mulai menunjukkan sosok aslinya di depan kamera. Dia melepas satu persatu ikat rambutnya, disusul dengan melepas kacamata beserta softlen yang membingkai mata indahnya.
Ken mendekat. Sesuai kesepakatan mereka, cowok itu akan muncul untuk membantu Eca merias wajah. Poles sana sini, bagaikan sihir si gadis cupu berubah menjadi boneka hidup. Wajah cantiknya sudah seperti barbie saja.
Sentuhan terakhir.
Ken mengoleskan lipstik ke bibir Eca. Dan hal itu sudah seperti bencana baginya. Entah kenapa? Ken justru 'tak tahan ingin mencium bibir lembut itu.
Ken meneguk salivanya susah payah. Memejamkan mata sesaat kemudian berdehem canggung.
"Selesai!" soraknya sembari tersenyum ke arah kamera.
"Semua cewek itu bisa jadi cantik. Jadi jangan berkecil hati kalo ada orang yang ngejek fisik apalagi wajah kamu, buktikan sama mereka semua kalo kamu juga layak untuk dipuji. Semesta perlu tahu seperti apa cantiknya si cupu yang selalu bersembunyi di balik kacamata."
"Mereka hanya perlu tahu perubahan kita tidak dengan alasan kita." Eca tersenyum manis.
"But, gak semua yang cantik itu bisa dapetin segalanya. Cantik pun tidak bisa menjadi jaminan untuk seseorang selalu bahagia juga membuat pasangan mereka setia," Eca mengepalkan tangannya saat mengatakan itu. "Bagi saya sendiri cantik itu seperti kutukan, hahaha! Saya tidak akan menjelaskannya kalian cukup mengetahuinya."
"Tapi ... beberapa orang juga menganggap cantik itu segalanya. Biar pun kalian stupid stadium akhir asal kalian cantik pasti akan ada cowok yang suka rela mengerjakan semua tugas kalian."
"Biar pun kalian gak punya temen asal kalian cantik pasti banyak cowok yang menawarkan diri untuk menemani kalian dan,"
"Saat kalian berbuat salah, asal kalian cantik akan ada serangkai kalimat yang akan menyelematkan kalian; 'untung cantik', HAHAHAHA!" Di akhir kalimat Eca terbahak-bahak.
"Jadi ... cantik menurut kalian itu apa? Tulis di kolom komentar ya. See you guys!" Video berakhir saat Eca dadah-dadah di depan kamera.
"Hufft, capek,"
"Capek curhat?" tanya Ken sembari mengangkat sebelah alisnya.
_Tbc_
See u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Cupu! [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Part masih lengkap] Warning⚠ 17+ Eca, tujuh belas tahun, tinggi 170 cm, berkulit putih, berambut pirang, dan berhidung mancung. memiliki sifat pendiam, pemalu dan tidak mudah bergaul. Gadis itu cukup cantik, jika saja kacamata besar 'tak membingkai...