1 || Kandang Macan

330K 21.3K 2.6K
                                    

Leo memperhatikan Nolan temannya yang sedari tadi menahan tawanya, refleks Leo bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leo memperhatikan Nolan temannya yang sedari tadi menahan tawanya, refleks Leo bertanya.

"Lo kenapa?" Nolan mendongak lalu menstabilkan dirinya.

"Enggak, nggak papa. Gue ngakak sendiri aja." Leo melangkahkan kakinya menuju tongkrongan anak kelas 12 biasanya. Bisa dibilang Leo cukup terkenal di sekolah terlebih karna kasusnya waktu itu.

Phantera Leo, atau yang kerap disapa Leo disekolahnya ini mempunyai sifat pemberontak, ia tidak suka diatur, dia tidak menyukai candaan berlebihan, dan dia juga tidak terlalu serius. Leo itu misterius, membuat semua orang yang ingin mengenalnya lebih dekat, seolah mengakrabkan diri, Leo pasti langsung mencercanya.

Semuanya ia anggap teman, namun jika mereka semena-mena padanya, Leo tidak akan takut untuk bertindak. Leo anak futsal, dia juga jago bermain skater, Leo nggak pinter dalam pelajaran, tapi dia cukup pintar dalam soal beralasan.

Kehidupannya datar seperti orang lainnya, saat ini Leo berstatus jomblo, namun rumor beredar bahwa Leo sedang dekat dengan cewek hits di sekolahnya yang terkenal sampai masuk di majalah remaja.

Namanya Sevanya, anak kelas 12 IPS 2, Sevanya manis, sopan dan fashionable. Banyak yang ingin seperti Sevanya, sudah cantik, terkenal di medsos, sampai di juluki selebgram, di tambah ia juga bekerja sebagai model disalah satu majalah terkini. Maka dari itu Sevanya sering di puji banyak orang.

Katanya Leo suka sama Sevanya, tapi belum tahu betul karna itu rumor, maka dari itu Nolan ingin menanyakan soal itu.

"Hm lo tau Le soal lo sama Sevanya?" Leo yang tengah menyantap makanannya menoleh.

"Pacaran?" Nolan mengangguk.

"Tau," jawab Leo santai.

"Beneran emang?" Leo terdiam membuat Nolan berdeham.

"Jadi beneran?" ulangnya, Leo menyelesaikan makannya lalu menatap anak lainnya.

"Pulang sekolah kumpul, malem sparing sama anak SMA Wijaya," Leo menghiraukan pertanyaan Nolan dan beralih kepada topik selanjutnya. Yang lainnya menanggapi.

"Di Mamah?" tanya Dimas.

"Iya. Seperti biasa, kumpul semua." Dimas mengangguk.

FYI, Mamah adalah panggilan anak-anak murid SMA 8 kepada ibu berumur 40-an yang mempunyai rumah yang letaknya cukup dekat dengan sekolah. Warung yang dibuka Mamah tidak terlalu besar, namun sangat nikmat untuk anak tongkrongan, di sisi lain, Mamah juga mempunyai hati yang lembut. Dan geng Leo sudah cukup akrab dengan Mamah.

Phantera LEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang