27 || Vando nyerang

177K 16.2K 7.6K
                                    

Sepulang sekolah Vivi duluan, karna Lea sedang di suruh bu Fitri untuk membawa buku-buku ke lab, sedangkan Vivi sudah di chat Nolan suruh ke kelasnya, ia disuruh untuk pulang bersama lelaki itu, dengan malu-malu Vivi mencoba ke kelas 12 IPA, perla...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah Vivi duluan, karna Lea sedang di suruh bu Fitri untuk membawa buku-buku ke lab, sedangkan Vivi sudah di chat Nolan suruh ke kelasnya, ia disuruh untuk pulang bersama lelaki itu, dengan malu-malu Vivi mencoba ke kelas 12 IPA, perlahan ia mendekati kelas Nolan, tidak ada tanda-tanda lelaki itu membuat Vivi mendengus pelan.

"Nyari Nolan ya?" tanya Tere membuat Vivi yang terkejut refleks menoleh.

"I-iya, Kak." Tere menyipitkan matanya.

"Mau ngapain emang?" tanya Tere lagi membuat Vivi refleks menelan salivanya sebenarnya ia sebal sekali di tanya-tanya seperti ini. Mana pertanyaannya menyebalkan sekali.

"Ada perlu." jawaban Vivi tak membuat Tere puas, lalu Tere mendekati Vivi.

"Lo beneran pacaran sama Nolan?" astaga, Vivi dengan ragu mengangguk.

"Iya, Kak," jawab Vivi, senyum Tere tercetak.

"Hati-hati cuma jadi mainan. Nolan itu fakboi, dia deket sama Sela deket juga sama Sevanya, eh kalo nggak salah dia juga deket sama Sintya, tapi Sintya kepolosan, nggak jadi si Nolan," ujar Tere seraya tertawa, entah bagaimana pun seharusnya Tere tahu siapa orang di depannya.

Vivian, berstatus pacar Nolan, ketika di beri tahu seperti itu sontak hatinya berdenyut, jelas sangat menyakitkan, Vivi tidak habis pikir dengan itu.

Vivi masih terdiam membuat Tere bersuara kembali.

"Dia itu tipikal cowok nggak serius."

"Kakak tahu dari mana?" dengan berani Vivi bertanya, Tere yang diberi pertanyaan tersebut langsung melotot.

"Gue sekelas sama dia njir, ya kali nggak tahu jeleknya Nolan," jawab Tere diiringi tawa.

"Gue juga nggak bermaksud bilang sifat buruknya, enggak kok. bagus kalo Nolan punya cewek buat serius, aneh aja gitu, biasanya dia kan tukang mainin cewek," jelas Tere meluruskan, Vivi mengangguk paham lalu tersenyum getir.

"Ya udah, saya duluan ya, Kak."

"Lho, katanya ada urusan sama Nolan?"

"Nggak, entar aja," Vivi pergi begitu saja, sedangkan Tere tersenyum penuh kemenangan, rasanya menghancurkan hubungan orang memang sangat menyenangkan.

Sevanya menepuk bahu Tere membuat Tere refleks menoleh.

"Kenapa, Lo?" tanya Sevanya, saat Tere hendak menjawab, Nolan datang.

"Liat Vivian, nggak? Adek kelas? Kenal kan lo?" tanya Nolan.

"Oh Vivi, tadi dia lari, kesini bentar terus balik lagi," jelas Tere membuat Nolan mengernyit bingung.

"Balik lagi?"

"Iya."

"Udah lama?" Tere menggeleng cepat saat Nolan bertanya.

Phantera LEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang