8 ||Di bawa kesuatu tempat

195K 16.8K 1.3K
                                    

Lea gemas sekali pada dirinya kenapa harus mengiyakan cowok brengsek itu. Entah mengapa Lea jadi lengah begitu di ancam akan diganggu selama ia berada di sekolah. Tapi sepertinya sebulan akan terasa seperti 3 tahun berada di sekolah.

Bersama cowok sialan itu, astaga. Semua pasang mata menatapnya, ia sendiri tidak tahu mengapa. Semoga tidak ada kabar buruk yang diterimanya pagi ini. Lea terus melangkahkan kakinya sampai akhirnya ia dihadapkan oleh Vivi temannya. Vivi terlihat akan mengeluarkan jurusnya, terlihat dari wajahnya.

"Apa lo liat-liat?" tanya Lea tidak bersahabat. Namun bukannya menjawab, Vivi malah menariknya ke dalam kelas, sontak sekelas juga menatapnya hanya saja tidak seseram pas di luar.

"Apa sih anjir sakit tangan gue ditarik-tarik, onyon."

"Ih sumpah lo ya ambil start semua orang anjir. Lo jadi trending topik di sekolah ini tau nggak?!"

"Kenapa emangnya?"

Vivi menarik napasnya dalam-dalam.

"Lo di tag tadi malem, emang gada notip?" Lea menggeleng.

"Gue engga nyalain data, nggak nyalain wifi. Kenapa sih?"

Vivi mengumpat dalam hati lalu mulai menyodorkan ponselnya dan benar, hal yang sangat mengejutkan. Fotonya....masuk feeds lelaki itu. Phantera Leo sialan.

"Ihh anjir," Lea mengusap wajahnya berkali-kali mana pake kaca mata di atas kepalanya lagi.

"Dia ngotak-atik ponsel gueeeee!" Saat lea hendak pergi guru datang membuatnya berdecak kesal.

"Pokoknya istirahat lo harus anter gue ke singa gila itu."

"Lo jadian kan?"

"Iya jadian."

"LEA KENAPA GAK NGOMONG?!"

"Vivi kenapa kamu teriak-teriak? Gatau ada saya?" tanya bu Shanti membuat Vivi terlonjak membuat iya menyengir kuda lalu menunduk.

"Maaf, Bu." Lalu Vivi menoleh kepada Lea.

"Utang cerita lo sama gue!" desis Vivi, Lea memutar bola matanya malas.

"Iya," balas Lea.

***

"Nya, lo gapapa?" tanya Tere temannya. Sevanya menoleh lalu tersenyum.

"Emangnya kenapa?" tanyanya terlihat bingung.

"Gue tau lo udah tau soal Leo," ujar Dewi, Sevanya menggedikkan bahunya cuek.

"Ya biarin ajalah." Tere berdecak sebal.

"Eh lo jangan kalah gitu aja dong, Nya. Gue sebel nih masalahnya yang Leo upload fotonya itu anak songong itu yang masih kelas 10. Udah gayanya kayak tante-tante!" ucap Tere berapi-api. Sevanya tertawa lalu duduk di samping Tere.

"Nama cewek itu siapa?" tanya Sevanya. Tere menoleh.

"Oleander."

"Bunga?" Tere memutar bola matanya malas.

"Iya bunga, cuma ini bunga layu," sontak semuanya tertawa. Sevanya ini punya teman akrab tiga orang namanya Tere, Dewi dan Santika atau yang lebih sering di panggil Tika.

"Lo kalo ngomong ya. Btw, gue sama Oleander itu berarti cantikan dia ya," ujar Sevanya merendah, dengan cepat Tere yang emang notabene nya cewek bawel garis keras langsung marah.

Phantera LEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang