24 || Pisah?

177K 18.3K 7K
                                    

Sesampainya di rumah Lea, Lea tidak langsung keluar, ia menoleh sebentar ke Leo sampai akhirnya Leo juga menatap ke Lea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah Lea, Lea tidak langsung keluar, ia menoleh sebentar ke Leo sampai akhirnya Leo juga menatap ke Lea.

"Kenapa?" tanya Leo, Lea menelan salivanya lalu mulai menatap sekitar.

"Makasih," ucap Lea tanpa menoleh ke orang yang sedang di ajak bicara olehnya. Leo menaikkan sebelah alisnya.

"Buat apa?" tanya Leo. Lea menoleh akhirnya walaupun dengan kaku karna alis Leo yang tebal begitu mengerikan saat di naikkan sebelah.

"Bunganya," balas Leo. Senyum Leo mengembang membuat jantung Lea bergemuruh.

"Makasih doang?" refleks Lea menyipit.

"Terus apa lagi?"

"Bayarlah." sontak mata Lea melebar.

"Emang dasar lo ya! Bunga juga lo tadi motek punya sekolah, enak aja gue suruh bayar. Ntar gue bal---" Lea terdiam saat seseorang mendekat lalu mencium pipinya singkat. Lea berusaha gemuruh di dadanya, pipinya sudah memanas, saat melihat Leo lelaki itu tengah tersenyum tipis kearahnya.

"Itu bayarannya, Nona Oleander."

"Ngeselin!" Lea keluar mobil setelah melepaskan seatbeltnya. Leo yang masih berada di dalam mobil langsung menurunkan kaca mobilnya.

"Lea," panggil Leo. Lea menoleh.

"Gue nanti malem mau---"

"Iya gapapa."

Leo mengernyit.

"Lo udah tau?" tanya Leo bingung. Lea menggeleng.

"Mau main kan? Ya udah sana gapapa," jawab Lea lalu berlari masuk ke dalam rumahnya sedangkan Leo masih terheran, hebat juga Lea bisa langsung tahu.

"Bukan main kok," gumam Leo lalu tersenyum tipis, sedangkan Lea yang sudah berlari karna dia ingin menghindari Leo, bagaimana tidak? Habis di cium pipinya jantungnya langsung berpacu lebih cepat dari biasanya, di tambah pipinya sudah memanas sedari tadi.

Lea merogoh saku bajunya. Bukanya bahkan sudah layu, namun Lea senang saja melihatnya, tak lama ia tertawa kecil, sebelum bunganya layu saat di dalam mobil Lea sudah memotretnya.

 Bukanya bahkan sudah layu, namun Lea senang saja melihatnya, tak lama ia tertawa kecil, sebelum bunganya layu saat di dalam mobil Lea sudah memotretnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Phantera LEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang