Siap spam comment-nya? Happy Reading!
Leo kini sudah berada di depan rumah Lea, lebih tepatnya masuk agak ke dalam sebab mau mengambil mobilnya.
"Mau langsung pulang?" tanya Lea basa-basi, hanya basa-basi sih. Leo menaikkan sebelah alisnya lalu mencoba membuka topik, bukan topik sih, tapi lebih mengarah ke godaannya.
"Kenapa? Masih kangen yah?" Blushing. Sialan kenapa pipinya ini mudah sekali merah, Lea langsung memukul lengan Leo.
"Mending lo balik gih, belom mandi." Leo tertawa kecil.
"Kan baru pulang sekolah, Beb."
"Makanya pulang sekolah langsung balik, tadi ngapain dulu?" Leo terdiam sejenak.
"Ferdian di hajar sama sekolah Angkasa. Gada sebab tiba-tiba di hajar aja, mana keroyokan, aku gaterima. Mau aku samperin nanti." Lea melotot, dia tidak salah dengar kan? Sekolah Angkasa? Itu sekolahnya dulu waktu SMP, jadi sekolah Angkasa itu ada SMP dan SMA, dan Lea hanya sampai SMP saja. Dia menarik Leo lalu duduk di kursi taman, Leo ikut saja.
"Se-sekolah Angkasa?" tanya Lea.
"Iya, kenapa kamu tahu?"
Lea mengangguk. Jadi Vando benar-benar menyerang sekolahnya, tapi dengan cara licik seperti itu. Ia berdecak sebal.
"Aku dulu SMP di sana, tapi SMA-nya nggak lanjut. Pengin di SMA negeri," ungkap Lea, Leo mengangguk. Sedangkan Lea kembali di landa panik.
"Hm, kamu mau...samperin sekolah sana?" tanya Lea memberanikan, Leo mengangguk.
"Ih jangan, nanti, kenapa-kenapa aja." saat mengatakannya Lea menoleh ke arah lain, Leo langsung menarik dagu Lea agar menatap lelaki itu.
"Lho, Oleander khawatir ya?" goda Leo, Lea memutar bola matanya malas lalu menyingkirkan tangan Leo dari dagunya. Lea melipat kedua tangannya, ia berusaha untuk membuat Leo tidak akan menemui Vando, pasalnya Vando memang brutal, sangat brutal, Lea tahu betul sifat Vando.
"Leo, denger kata aku, gausah di ladenin." Leo menarik sudut bibirnya tertarik dengan kalimat Lea.
"Dia yang mancing Leo keluar kandang, Sayang. Siapapun yang berani buka pintu kandangnya Leo, dia harus hadapin gimana pun caranya," balas Leo seraya tersenyum, Lea deg-degan, Lea pernah dengar cerita Vivi bahwa Leo memang terkenal brutal di sekolah.
Dulu waktu masih junior kelas 10, Leo dengan beraninya melawan senior yang hendak memberinya hukuman hanya karna Leo lupa memakai atribut sialan saat MOS, dan saat itu Leo jadi trending topik di sekolah sana karna kakak kelasnya kalah.
Leo yang berstatus anak baru sudah kena SP, namun kedua orangtua Leo memohon agar Leo tetap di sekolah sana dan berjanji akan membuat Leo berubah. Ya, Leo tidak brutal sama sekali, karna hampir di satu sekolah tidak ada yang berani mencari masalah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantera LEO (SELESAI)
Teen FictionSudah di terbitkan oleh penerbit Cloudbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 badboy 6/4/20 Rank #2 romance 12/4/20 Rank #1 fiksi remaja 20/01/21 Panthera Leo adalah nama latin dar...