Aku janji bakal follow akun sabrina setelah baca part ini, wkwk, yuk follow aku, udah janji lho haha🤣
Happy reading! Siap spam? Yok mari ramaikan setiap paragraf😍😘
°°°°
Lain dengan Leo, setelah meninggalkan kediaman rumah Lea, Leo tidak langsung pulang, dia datang ke tempat di mana Lea sempat di sekap oleh Vando dan kawan-kawan. Vando meminta Leo untuk berjanji akan datang lagi ke tempat ini setelah mengantar Lea. Karna Leo gentle dan dia tidak pernah takut pada siapapun terkecuali Tuhannya, dia akan datang menemui Vando.
Dan benar, Vando beserta kawan-kawannya sudah berkumpul seraya tertawa keras-keras entah gurauan apa yang sedang mereka bahas. Leo seperti biasa, tanpa ekspresi, tanpa permisi langsung masuk ke dalam gudang tersebut dan menemui Vando seorang diri.
"Emang lo ya mental baja, kalo lo ingkar janji, udah abis kali base camp lo gue acak-acak," ujar Vando lalu di sambung tawa kawan-kawannya. Leo masih tidak berekspresi.
"Gausah buang-buang waktu, urusan lo sama gue, bukan sama temen-temen gue." Vando bertepuk tangan lalu bangkit dari duduknya. Dia tertawa kecil.
"Jangan pernah ganggu cewek gue lagi," ucap Leo penuh penekanan saat mengatakan cewek gue.
"Oke, gue gak akan ganggu Lea, tapi semua ada syaratnya." Leo menatap mata Vando, tatapan Vando pun menelusuk masuk ke dalam mata Leo, sampai akhirnya ucapan ini keluar.
"Lo harus kalah dari gue." mata Leo menyipit dengan penuturan Vando.
"Gue mau liat lo kalah, dan gue nggak akan ganggu lo dan temen-temen lo, termasuk cewek lo." Leo tertawa.
"Oke, tapi gue berhak buat ngelawan kan?"
"Sebisa lo," jawab Vando.
Dan keduanya mulai melancarkan aksi, semuanya menonton aksi Leo dan Vando, Vando mulai kewalahan menahan pukulan dari Leo yang ternyata walaupun sendiri cukup kuat, dan tak lama teman Vando datang lalu memukul Leo dengan kayu membuat Leo jatuh. Senyum Vando mengembang lalu mulai menghajar Leo.
Leo masih bisa melawan, tetapi ia kembali ambruk sebab seseorang kembali melayangkan kayu ke punggungnya.
Dan Leo benar-benar kalah dengan pukulan bertubi-tubi dari Vando dan tiga temannya. Sebenarnya semuanya ingin memukul Leo, tetapi Vando menyuruh tiga temannya saja, toh 4 orang saja Leo sudah hampir mati dengan lebam di sekujur tubuh.
"Oke, kita selesai, gue nggak akan ganggu orang disekitar lo. Dan gue salut demi mereka lo rela kita abisin," Leo tidak bisa menjawab, ia sudah setengah sadar.
Vando dan kawan-kawan pergi meninggalkan Leo sendiri di gudang sudah menunjukkan pukul 7 malam, dengan susah payah Leo berusaha bangkit tetapi dia tidak bisa. Kakinya benar-benar lemas, tak lama tatapannya buram.
Leo benar-benar tidak sadarkan diri di gudang tua tidak terpakai itu.
***
"Gue bener-bener nggak ngerti sama jalan pikirannya Vando, Vi. Dia berani banget nyulik gue anjir." Vivi mendengus sebal.
"Emang udah sinting itu orang, terus...Leo bawa lo gitu aja?"
"Iya," jawab Lea, lalu keduanya terdiam sejenak begitu pun Lea, Vivi menginap dirumahnya karna Lea butuh teman, dan sudah sedari sore Leo tidak membalas pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantera LEO (SELESAI)
Teen FictionSudah di terbitkan oleh penerbit Cloudbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 badboy 6/4/20 Rank #2 romance 12/4/20 Rank #1 fiksi remaja 20/01/21 Panthera Leo adalah nama latin dar...