12 || Salah paham

181K 17.4K 3.9K
                                    

Di sekolah Vivi terus meminta penjelasan padanya sedangkan Lea menghela napasny panjang-panjang, astaga bagaimana tidak, ia sempat kesal tadi sepanjang perjalanan ia di tatap sinis semua cewek mungkin karna postingan Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekolah Vivi terus meminta penjelasan padanya sedangkan Lea menghela napasny panjang-panjang, astaga bagaimana tidak, ia sempat kesal tadi sepanjang perjalanan ia di tatap sinis semua cewek mungkin karna postingan Leo. Tapi ya kenapa gitu jadi dirinya yang kena padahal lelaki itu sendiri yang memosting fotonya.

"Berisik banget sih lo, Vi!" Vivi terdiam. Lalu ia membalikkan tubuhnya membuat Lea lagi-lagi menghela napasnya. Ngambek...

"Gitu aja ngambek."

Vivi memanyunkan bibirnya.

"Lo kan tau gue nak kepo tingkat provinsi," balasnya. Lea berdecak sebal.

"Iya gue jalan sama tuh cowok, ke McD doang elah," jelas Lea tak membuat rasa kekepoan Vivi terhenti sampai situ saja.

"Seriuss?? Gimana bisa anjir? Gue yakin lo tuh emang berdua ada perasaan kan. Gamungkinlah cuma buat manas-manasin kak Sevanya, oh yaaa, lo juga semalem gak bales chat gue jir, di read doang." Lea mengangguk-angguk malas. Vivi memegang kedua pundak Lea membuat mata Lea terbuka.

"Apaan sih."

"LO UDAH LIAT POSTINGANNYA BELUM?" Lea mengangguk.

"Kok lo gak cemburu?" Lea berusaha untuk sabar lalu ia tersenyum dengan terpaksanya.

"Iya nih cemburu banget, sampe rasanya gue mau minta kakak Leo bujuk gueeee," ujar Lea dengan nada mengejek.

"Muka lo kenapa? Biasa aja kali gausah gitu," lanjut Lea.

Vivi menelan salivanya.

"Co-coba ulangin lagi."

"LEOOOO....PACAR GUEEEEE, GUE CEMBURU NIH!"

Setelahnya seseorang lewat seraya tertawa kecil bersama dengan teman-teman cowoknya, sedangkan Lea melotot saat menyadari siapa tadi cowok yang lewat. Ia tersentak lalu bangkit dari kursinya dan menatap Vivi horor.

"BANGSAT, tadi...orangnya?" Vivi mengangguk.

"Lo sumpah ya, Vi. Gue tadi bercanda doang, gue ngejek lo gara-gara lo tuh selalu bahas Leo. Ahh, sialan pasti dia salah paham." Lea kesal, rasanya ingin mencukur kepala Vivi. Vivi tersenyum mengejek.

"Syukurin."

"Temen bangsat ya gini, anjir banget." Lea yang hendak menjenggut rambut Vivi, harus terurung sebab guru masuk ke dalam kelas, Vivi langsung pindah tempat duduk membuat Lea kesal.

"Balik, Vi!"

"Gak ah tar gue di jotos sama lo." Lea melotot berusaha menahan emosinya. Lalu menarik napasnya dalam-dalam dan membuangnya, astaga...

Apes banget gue pagi-pagi ah.

***

Saat di kantin, dirinya di datangi oleh Sevanya dan kawan-kawan, Sintya, Tere, satu lagi Desi.

Phantera LEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang