Tidak terasa seminggu lagi acara akan segera di mulai, dan kini Lea berada di kelasnya, istirahat ia bahkan tidak keluar kelas, pasalnya ia merasa malas saja, atau lebih tepatnya saat ini Lea sedang datang bulan, maka dari itu ia malas kemana-mana.
"Lea, udah lama sih gue pengin cerita sama lo," ucap Vivi tiba-tiba duduk di samping Lea, Lea menoleh yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya.
"Soal Bunda?" Vivi menggeleng.
"Bukan-bukan, hm...ini soal kak Nolan," ujar Vivi, Lea tersenyum tipis.
"Kenapa? Nolan nembak lo?" Vivi melotot mendengar tuduhan Lea.
"Aish, bukan! Itu intinya lo dengerin dulu kek ah, nyela mulu sebel banget gue." mendengar ucapan Vivi, Lea langsung ngakak.
"Eh iya maaf-maaf. Apa-apa?"
"Jadi gue ngerasa kak Nolan tuh kayak suka sama gue, eh gue ngerasa doang ya nggak tahu gimana aslinya. Nah tapi, entah mungkin kak Nolan emang begitu kesemua cewek, gue agak jaga jarak sama dia dan berusaha untuk nggak baper. Tapi lo mau tahu sesuatu nggak?" Lea menaikkan sebelah alisnya menunggu kelanjutan Vivi.
"Kak Sevanya kayak berusaha buat jauhin gue sama kak Nolan, Le." pernyataan tersebut membuat Lea bingung.
"Lho? Sevanya? Nggak salah?" Vivi menggeleng.
"Nih ya, waktu kapan gitu, lo sama kak Leo ninggalin gue sendiri, nah gue kan mau balik, tapi kak Nolan tiba-tiba ngajak bareng. Dan intinya tuh kak Sevanya dateng terus langsung minta kak Nolan bareng, yang lebih parahnya dia malah mau pesenin gue taksi online coba." Vivi menarik napasnya sebentar,
"Kentara banget nggak sih dia nyuruh gue pulang sendiri?"
Lea terdiam sejenak.
"Kan udah gue bilang, dia itu nggak sebaik kayak mukanya. Dia tuh cewek licik," timpal Lea memang sudah menduga Sevanya orangnya seperti itu.
"Ya udah, lo nggak udahlah sok baik-baik sama dia," sambungnya membuat Vivi menghela napasnya.
"Iya, Le. Btw gue suka banget nih sama kak Nolan, tapi gue takut dia cuma anggep temen."
"Nah, ya udah lo anggep dia juga temen. Nih ya kita sebagai cewek itu nggak boleh goblok karna cinta. Dia kasih setengah, lo kasih seperempat, kalo dia kasih cintanya sepertiga, lo kasih cintanya secuil. Intinya lo nggak boleh berada di atas dia. Biarin cowok duluan yang ngasih cinta sepenuhnya, enak aja cewek mulu. Emang dikira nggak capek apa?!"
"Lo kayak berpengalaman. Apa jangan-jangan lo lagi ngalamin?" Refleks Lea melotot.
"Apa-apaan, gue cuma ngasih tau anjir. Berisik lo sana pergi."
"Hahaha!"
Akhirnya pulang sekolah yang Lea tunggu-tunggu datang, dan hari ini dia tidak bawa mobil sebab tadi pagi Leo yang menjemputnya. Lea terpaksa menunggu Leo, namun kalau lelaki itu lama, Lea akan memilih naik taksi online.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantera LEO (SELESAI)
Teen FictionSudah di terbitkan oleh penerbit Cloudbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 badboy 6/4/20 Rank #2 romance 12/4/20 Rank #1 fiksi remaja 20/01/21 Panthera Leo adalah nama latin dar...