Sepulang sekolah tim pemandu sorak atau yang lebih di kenal cheerleaders sudah berkumpul di ruang latihan. Semua menatap Lea dan Vivi yang baru bergabung, pasalnya dia juga terpaksa ya, siapa yang mau.
Vivi memegang tangan Lea.
"Gila cantik-cantik woy!" bisik Vivi, Lea tidak menanggapi, pasalnya dia juga cantik kok.
Senyumnya melebar saat Sevanya si ketua pemandu sorak tersenyum ke arahnya lalu berada di tengah-tengah Vivi dan Lea.
"Btw gue udah bilang kan sama kalian semua gue rekrut anggota baru karna Tiana sama Sashi gabisa, gue minta bantuan dari kalian semua ya." Semuanya perlahan mengangguk lalu ada satu orang bangkit dan menarik tangan Lea.
"Lo pacarnya Leo kan? Gila sih emang cantik, kelas berapa?" tanya Sisil dengan imutnya mendekati Lea, dia tidak terlihat jutek seperti lainnya. Lea tersenyum canggung.
"Kelas 10 IPA, kak," jawab Lea canggung. Sisil tersenyum.
"Prisila! Biasa di panggil Sisil!" ucap Sisil. Lea mengangguk.
"Oleander, Kak. Biasa dipanggil Lea."
"Oke Lea!!!"
Hilary menghampiri Sisil dan Lea.
"Kalo yang satu ini siapa namanyaaa???" tanya Hilary seraya tersenyum manis.
"Aku Vivian Alisya, biasa di panggil Vivi." Hilary tersenyum lalu merangkul Vivi.
"Lo berdua kelas sepuluh yang lainnya kelas 11/12, keren sih, ayo lah langsung latihan. Btw cewek cantiknya nambah dua orang haha!" ujar Hilary, Tere yang mendengarnya langsung memutar bola matanya malas.
"Btw kalo mereka seharian ini diajarin gabisa, cari yang lain," tukas Tere tidak peduli lalu segera ke ruang ganti pakaian. Hilary dan Prisila menatap Vivi dan Lea yang sedang disudutkan Tere.
"Santai, dia emang gitu orangnya, gue aja gasuka," bisik Hilary pada Vivi, Vivi tertawa kecil lalu mengangguk.
"Iya, Kak. Nggak apa-apa kok."
Setelahnya semua orang berganti pakaian. Lea terdiam sejenak saat melihat mereka berpakaian minim hanya memakai tanktop dan celana pendek. astaga hanya Lea yang memakai celana panjang.
"Kan udah gue bilang pake celana pendek," bisik Vivi.
"Ya gue lupa," balas Lea membisik.
"Ya udah nggak apa-apa kok," ujar Sevanya menengahi. Memang apa salahnya pakai celana pendek atau panjang? Yang penting gerakannya kan?
"Sok suci banget biasa pake celana pendek juga," sindir Tere membuat Lea terbakar amarah namun ia berusaha untuk menahannya. Astaga menyebalkan sekali memang cewek bernama Tere itu.
"Sintya, lo lemes banget sih?"
"Gue lagi datang bulan, mager," balas Sintya membuat Sevanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantera LEO (SELESAI)
Teen FictionSudah di terbitkan oleh penerbit Cloudbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 badboy 6/4/20 Rank #2 romance 12/4/20 Rank #1 fiksi remaja 20/01/21 Panthera Leo adalah nama latin dar...