16 ||Keluarga?

175K 16.8K 3.1K
                                    

Lea ditinggal Leo sendiri di rumah sebesar ini, padahal Lea juga sebenarnya ingin langsung pulang, tapi Leo bilang nanti saja, dan dengan bodohnya ia menurut begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lea ditinggal Leo sendiri di rumah sebesar ini, padahal Lea juga sebenarnya ingin langsung pulang, tapi Leo bilang nanti saja, dan dengan bodohnya ia menurut begitu saja. Dan karna bosan berada di kamar Leo, Lea akhirnya memutuskan untuk keluar kamar.

Saat menuruni tangga betapa terpukaunya Lea dengan interior rumahnya yang beda dari yang lain, seperti di design khusus hanya rumah Leo saja. Sebenarnya yang membuat Lea bertanya-tanya adalah kemana kedua orangtua Leo? Kenapa setiap saat Lea hanya melihat Leo tinggal sendiri. Tidak mungkin kan Leo sengaja dibelikan rumah sebesar ini hanya untuk lelaki itu?

Lea terdiam melihat lukisan indah yang terpajang di dinding rumah Leo yang sepertinya bukan lukisan biasa. Sudah cukup terpukaunya, Lea kembali melangkahkan kakinya, sebenarnya Lea juga agak tidak enak karna memakai kaos milik Leo. Tapi mau bagaimana lagi? Bajunya bau sekali karna air got sialan itu.

Seseorang menghampirinya.

"Hai, Nona Lea! Saya Sera, pelayan di sini," sapa Sera yang lumayan cantik untuk seorang pelayan, Lea refleks tersenyum lalu menjabat tangan Sera.

"Hai, kamu tahu aku?" tanya Lea agak canggung.

"Tahu dong, pacarnya Den Leo, keren lho Nona ini bisa dapetin Den Leo hehe."

Dalam hati Lea yang terdalam ia justru malah ingin terbebas dari Leo ini. Namun pada kenyataannya Lea malah menyengir.

"Oh ya kamu udah berapa lama jadi pelayan di sini?" Lea di ajak jalan-jalan oleh Sera.

"Hampir 3 tahun, dari aku kelas 3 SMP," jawabnya. Lea terkejut.

"Lho berarti kamu seangkatan sama Leo? Kakak kelasku dong? Aku masih kelas 10 soalnya."

"Hehe," tawanya.

Lea menghela napasnya.

"Keren kamu di umur segini udah bisa cari uang," ujar Lea. Sera tersenyum tipis.

"Semua terdorong faktor ekonomi kok, Non."

"Panggil aku Lea aja," suruhnya. Dan Sera hanya tersenyum lalu keduanya duduk di belakang rumah dekat kolam renang yang cukup luas, Lea tersenyum tipis pada Sera mencoba untuk tidak terlihat canggung.

"Aku nanya boleh nggak?" tanya Lea.

"Oh nanya aja, Lea. Apapun boleh ditanyakan," jawab Sera senang.

"Kalo boleh tau, Leo emang tinggal sendiri di sini atau ada orangtuanya? Kok aku gapernah liat ya. Foto keluarga juga nggak di pajang," ujar Lea. Perlahan Sera mengangguk dan mengerti pertanyaan Lea barusan.

"Emang Den Leo belum cerita?" Lea menggeleng.

"Den Leo tinggal sendiri dari SMP kelas satu, karna keluarga den Leo berantakan, Non. Eh maksudnya Lea."

"Maksudnya cerai?" Sera mengangguk. Dan Lea merasakan dadanya bergemuruh.

"Terus...orangtuanya nggak pernah kesini?" tanya Lea. Sera menggeleng.

Phantera LEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang