MSD 4❤

340K 19.4K 3.4K
                                    

Senin 05.30

Aina masih terlelap dalam mimpi indahnya, tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya sangat keras.

"Woy bangun! Kebo banget sih lu," Kevin terus mengetuk pintu kamar Aina.

Sedangkan di dalam kamar Aina menutup telinganya dengan bantal.

"Kalo gak bangun gua bagiin coklat lu ke anak SD lagi!" Teriak Kevin.

Aina langsung bangun dari tempat tidurnya, dan berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Kalo Abang bacot, Aku doain Abang jomblo seumur hidup!" ucap Aina sebal.

"Parah bener lu, tidak senonoh ini namanya. Mentang-mentang mau nikah doain orang seenaknya,"

Kevin menatap Aina malas.

"Mandi sana lu, badan bau karet kebakar juga,"

"Berisik!" ucap Aina.

Aina menutup pintunya kencang, sedangkan Kevin yang hendak berbicara pun tidak jadi, karena bibir mulusnya malah mencium pintu kamar Aina.

"Dasar ADDUR!" ucap Kevin. "Adik Durhaka!" lanjutnya dan langsung meninggal kan kamar Aina.

30 menit Aina bersiap-siap, ia sudah memakai seragam sekolahnya.

Saat ini Aina sedang menyisir rambut panjang nya.

"Semalem kan Aina tidur di mobilnya kak Radit, kok pas bangun udah di kasur?" tanya Aina kepada dirinya sendiri di cermin.

"Apa Aina di gendong nyamuk sampe kamar?"

"Ah tapi kan kalo nyamuk yang gendong Aina berat, gak akan kuat, biar aku saja,"

"Ih kok Aina jadi ikut-ikutan kayak di film yang Aina tonton bareng Intan, yang judulnya Dil.. Dill.. Ah Aina lupa,"

"AINA TURUN SARAPAN!" seseorang meneriaki dari lantai bawah,itu adalah Rani bundanya.

"IYA BUN AINA TURUN," teriak Aina membalas ucapan Rani.

Aina turun dengan membawa tas sekolahnya, berjalan ke arah meja makan.

Dari arah tangga muncul lah Kevin dengan menggunakan masker wajah.

"Jadi abang mau ngikutin suami-suami aku? Pake masker? Kan abang gada Fans?" tanya Aina heran.

"Tau kamu ngapain sih Vin, so iye bener," Timpal Rani yang sedang menata makanan.

Aina langsung mendekati Kevin dengan tatapan Devil nya, dan langsung membuka masker yang di pakai Abang nya.

Semua nya terkejut dengan Kevin dan bibir jontornya.

"Hahahha," Aina tertawa kencang.

Begitupun dengan Rani tertawa sambil memukul lengan Zahran-ayah Aina.

Zahran hanya diam menahan tawanya.

"Diam!" bentak Kevin, membuat hening.

"Ini semua salah Aina! Aku belum selesai ngomong udah nutup pintu aja, bibir seksi aku kan jadi korban kejahatan Aina, bun." Kevin merengek manja pada Rani membuat Aina geli.

Bisa kalian bayangkan Kevin dengan mulut jontor nya.

"Udah-udah, kalian mending cepet sarapan," titah Rani.

Akhirnya mereka memutuskan untuk sarapan.

"Alhamdulillah, kenyang. Bunda bekel Aina mana?" Tanya Aina kepada Rani.

Rani datang dengan membawa totebag yang berisi makanan dan tak lupa dengan COKLAT.

"Kok banyak banget sih bun?" tanya Aina heran karena porsi makanan kali ini cukup banyak.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang