"Tidak akan pernah Liona."
Liona berlari menghampiri Radit dan langsung memeluknya. Memeluknya erat, Liona menangis sesenggukan. Aina tak marah, ia memaklumi.
"Dit, jangan lupain aku ya. Jangan lupain kenangan tentang kita, aku ikhlas sekarang kalian bersama. Jangan pernah benci aku. Ak... Aku sayang kam... Kamu hiks."
Setelah mengucapkam itu Liona benar-benar pergi, Radit masih mematung menatap punggung Liona.
Radit terduduk lemas, kakinya terasa seperti jelly ia menutup wajahnya dengan telapak tangan dan menangis. Aina merasakan perih di hatinya, ia ikut duduk sambil memeluk Radit.
"Ak.. Aku nyesel. Aku gak bisa jaga dia, aku gak tau masalah dia. Aku gak ada saat dia butuh aku, aku bodoh." ucap Radit sambil memukul kepalanya sendiri.
Aina memeluk suaminya, menghentikan tangan Radit yang terus memukul kepalanya.
"Berhenti nyalahin diri sendiri!" ucap Aina lembut membuat Radit lemah dan memeluk Aina.
Aina membantu Radit bangun dan menuntunnya ke sofa. Aina ikut duduk di samping Radit dan mengusap punggung tangannya.
Setelah Radit tenang Aina berjalan untuk mengambil air minum untuk Radit.
"Minum mas." ucap Aina dan diangguki oleh Radit.
Hua mama.....
Aina mendengar suara nyaring Kenzo dari kamar. Ia segera berdiri untuk melihat Kenzo.
Aina membuka kamar Kenzo dan menghampiri anaknya yang memangis.
"Kenapa sih Ken?" Aina mengusap rambut Kenzo.
"Mama na tidul sini." Kenzo menepuk kasur di sebelahnya.
Aina ikut merebahkan diri di samping Kenzo. Kenzo berbalik badan dan memeluk Aina layaknya guling.
"Mama, Ken au naik... Apa ge namana itu." tanya Kenzo berfikir.
"Sekuter?"
"Iya." jawab Kenzo.
"Nanti aja, sekarang kamu bobo dulu." ucap Aina menepuk paha Kenzo.
"Ndak au." jawab Kenzo.
Kenzo berdiri langsung turun dari kasur dan berlari.
"Ini anak nyuruh emaknya buat tiduran, dianya malah kabur." ucap Aina menatap Kenzo.
Kenzo menuruni tangga menghampiri Radit yang sedang memejamkan matanya.
"Papa!" Kenzo memeluk kaki Radit, membuat Radit membuka matanya dan tersenyum.
"Kok udah bangun sih?" tanya Radit mengangkat Kenzo ke pangkuannya.
"Papa, au main itu." tunjuk Kenzo ke sekuternya.
"Hm, yuk." ucap Radit menurunkan Kenzo.
Kenzo berlari menghampiri sekuternya, Radit sedang membuka plastik sekuternya.
"Yey, Ken puna esputel." ucap Kenzo.
"Sekuter Ken bukan es puter." ucap Radit membenarkan.
"Ndak bisa ngomongna pa." ucap Kenzo sambil melihat sekuternya.
Radit menyuruh Kenzo untuk naik ke atas sekuternya.
"Pa, Ken takut." ucap Kenzo sambil memegang stang sekuter.
"Gapapa." ucap Radit sambil mendorong sekuternya.
Kenzo diam santuy sambil menikmati dorongan di sekuternya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓
Teen Fiction[HUMOR/ ROMANCE] [SERIES MY SWEET DOCTOR BISA DITONTON DI APLIKASI GENFLIX ] Aina si gadis penderita Tryphanophobia atau takut akan jarum suntik. Bagaimana kisah Aina gadis SMA yang harus menikah dengan seorang dokter muda bernama Raditya alges fern...