MSD 30❤

183K 7.8K 759
                                    

Part ini mengandung kekerasan. Bagi yang gak kuat jangan maksain oke.

Happy reading cuy.

🍌🍌🍌

Tiga bulan berlalu.

Semuanya telah pulang satu jam yang lalu, kini hanya tinggal Aina dan Radit saja yang ada di rumah.

Aina tengah duduk santai sambil memperhatikan Radit yang tengah membawa piring bekas makan ketoprak.

Tadi, keluarga Radit datang kesini. Mereka sengaja datang hanya untuk melihat kondisi Aina.

"Mas, itu masih kotor." komentar Aina melihat Radit yang tengah mengepel rumahnya.

Aina geram ingin memgambil alih pekerjaan itu. Namun, Radit melarang keras agar Aina tidak melakukan hal apapun.

"Aku bantuin ya." tawar Aina membuat Radit menghentikan kegiatannya.

"Udah kamu diem aja. Minum susunya tuh." ucap Radit sambil melanjutkan acara mengepel lantainya.

"Gak ah. Aina mau susu rasa pepaya." ucap Aina membuat Radit menghela nafas gusar.

"Gak ada susu ibu hamil rasa pepaya Aina. Yang ada cuma coklat, vanila, stroberi, sama full cream."

Selama hamil permintaan Aina itu aneh-aneh. Seminggu yang lalu Aina meminta Radit membeli sate Padang jam 12 malam. Oke, Radit masih bisa mencari. Tapi hal yang paling menyulitkannya, Aina meminta Radit membeli sate langsung ke Padang.

"Monoton banget sih susunya rasa itu-itu terus. Gak kreatif." ucap Aina sambil meminum susunya.

Tadi katanya Aina gak mau minum susunya, tapi sekarang ia malah meneguknya hingga kandas.

"Emang pabrik itu punya bapak kamu apa. Minta orang bikin susu rasa yang lain." sindir Radit membuat Aina menatapnya tajam.

"Kamu diem. Kalo istrinya lagi ngomong ngejawab terus." ucap Aina membuat Radit diam.

"Mas, kok aku gak ngeliat Liona kemana dia?" tanya Aina.

Semenit berlalu tapi, Radit tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Kalo istri nanya ya dijawab!" ucap Aina ngegas.

"Tadi katanya jangan ngejawab. Serba salah ya jadi aku." ucap Radit merasa tersakiti.

"Yha, beda lagi ceritanya." ucap Aina tak mau kalah.

Apa ini yang dinamakan perempuan selalu benar?

"Aku gak tau." jawab Radit seadanya.

Aina memicingkan matanya menatap Radit dengan tatapan mengintimidasi.

"Ngapain mata kamu kayak gitu?" tanya Radit sambil memeras pelan.

"Jangan-jangan kamu selingkuh ya? Kamu sengaja sembunyiin Liona biar aku gak tau." ucapan Aina membuat Radit melotot.

"Gini nih, kalo magrib bukannya sholat malah nonton suara hati istri. Pikirannya jadi negatif ting ting ke suami. " ucap Radit membuat Aina nyengir.

"Negatif thingking om." jawab Aina membuat Radit tertawa.

"Jangan ketawa terus. Lanjutin ngepelnya!" perintah Aina seperti bos.
"Siap Bu."

Tiga bulan memang telah berlalu, tapi ingatan Radit belum kembali sepenuhnya. Dalam waktu tiga bulan Radit sudah mulai akrab, dan perasaannya sudah mulai menerima Aina di hatinya.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang