My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓

MSD 14❤

"Mas aduh duh."

"Kenapa lagi Aina mas capek loh."

"Ini liat gak ih, kerannya copot bantuin. Baju aku basah semua nih."

Radit segera mematikan listrik agar air tidak keluar dan menyiprat kemana-mana.

"Mas kok lampunya dimatiin sih. Gelap, gak keliatan. Hua.... Bunda."

Radit kaget saat Aina malah menangis membuat Radit langsung berlari ke arah Aina.

"Hei kamu kenapa?"

Tangan Aina menggapai dan mencari keberadaan Radit. Dan tepat! Tangan Aina malah memegang aset milik Radit.

"Ini apaan ya?" tanya Aina lugu.

"Aina kenapa megang itu mas." Radit langsung melepaskan tangan Aina dari sana. Bisa bahaya.

Aina langsung memeluk Radit dengan kencang.

"Emang Aina tadi megang apa mas?"

"Enggak bukan apa-apa. Duduk disini, mas benerin keran dulu. Abis itu kamu ganti baju dan tidur."

Radit berjalan untuk memperbaiki keran yang rusak, menghidupkan flash heandpone miliknya.

"Mas udah belum."

"Baru juga mulai."

"Aina dingin."

"Kamu ganti baju gih sana."

"Takut."

"Nah selesai." Radit menghela nafas lega saat keran sudah selesai di perbaiki.

Radit berjalan ke saklar listrik dan menghidupkannya. Berjalan menghampiri Aina yang katanya tadi kedinginan.

"Malah tidur."

Radit menggendong Aina ala bridal style, menaiki tangga satu persatu. Menidurkan Aina di ranjang mereka.

"Aina ganti baju dulu." Radit menepuk pipi Aina.

"Umm, gantiin mas." ucap Aina dengan entengnya.

Ucapan Aina membuat Radit melongo,shock,jantungan,dan terkejoed.

Gile, apa Aina bilang? Minta Radit yang gantiin? Gak tau apa, susah payah dia nahan pas tadi Aina gak sengaja megang anu Radit, dan sekarang minta Radit buat gantiin bajunya.

"Mas gak bisa Aina."

"Ish, yaudah lah."

Aina bangun dan pergi untuk mengganti bajunya. Radit menghela nafas lega agar dirinya tak kebablasan.

2 bulan berlalu, Radit sama sekali belum pernah menyentuh Aina. Radit tak mau menodai wanita sepolos Aina walaupun ia istrinya.

Aina datang dan sudah mengganti bajunya, berjalan menuju kasur.

"Mas."