MSD 20❤

194K 9.5K 1.9K
                                    

Jangan lupa voment

Happy reading

🍌🍌🍌

Sekarang Aina sedang bersantai di teras rumah, Aina sudah pulang ke Bandung dua hari yang lalu. Baru saja dua hari pulang Radit sudah kembali bekerja.

Aina memiliki niat untuk datang ke kantor Radit dan membawakan makanan untuknya. Jam masih pukul 11 itu berarti sejam lagi Radit istirahat makan siang.

Aina meletakan majalahnya di meja berjalan menuju meja makan untuk mengambil rantang makanan.

"Dari pada bete mandingan aku berangkat sekarang aja, nanti keburu mas Radit makan duluan." ucap Aina sambil mengunci pintu dan berjalan keluar gerbang.

Sebenarnya Aina memiliki sepeda motor tapi, Aina tak bisa menaikinya. Jangankan naik motor, dulu pernah Aina mencoba naik sepeda diajari Kevin dan berakhir Aina yang kotor dan sepedanya akibat jatuh ke got depan mesjid kompleknya.

Aina melambaikan tangan kepada taksi yang lewat di depannya, dengan segera Aina naik.

Padahal baru beberapa jam saja Aina sudah rindu dengan Radit. Aina turun dan membayar taksi.

Aina berjalan menuju administrasi untuk menanyakan keberadaan Radit.

"Suster, dokter Radit ada?" tanya Aina membuat suster itu gagap.

"Ada, tapi ia sedang sibuk." jawab suster membuat Aina tak yakin.

Bukan Aina namanya jika tak nekat, dengan cepat Aina membuka pintu Radit pelan dan mengintipnya.

Sakit itu yang Aina rasakan saat melihat dua orang disana yang tengah asik menyuapi satu sama lain.

Prang.

Rantang yang Aina pegang jatuh begitu saja ke lantai, Radit yang melihat itu segera lari untuk mengejar Aina.

"Aina." panggil Radit sambil berlari, menggejar Aina yang sesekali mengusap air matanya.

Langkah Aina terhenti saat Radit memegang tangannya.

"Aina itu tidak seperti yang kamu pikirkan." ucap Radit berusaha menjelaskan.

Tapi pikiran negatif sudah bersarang di otak Aina, dugaannya benar. Sikap Radit mulai berubah dan sering bergumam saat ia pergi ke Lombok. Aina sudah terbakar api cemburu.

"Jadi bener, foto yang aku lihat waktu itu di heandpone kamu itu dia? Selingkuhan kamu? Pantes aja kamu berangkat pagi banget ternyata mau ketemuan sama dia." ucap Aina sambil terisak tanpa menatap wajah Radit.

"Dia bukan selingkuhan aku Aina." ucap Radit memegang kedua pipi Aina.

"Oh bukan selingkuhan? Atau jangan-jangan dia istri kedua kamu, atau bahkan aku yang kedua?" ucap Aina.

"Radit." panggil seorang gadis yang Aina lihat didalam kantor Radit.

"Aku nyariin kamu, eh kamu disini sama cewek lain." ucap perempuan itu sambil bergelayut manja di lengan Radit.

Mata Aina semakin memerah menahan tangis, apa-apaan maksudnya? Bahkan saat gadis itu memeluk lengan Radit tak ada penolakan sedikitpun dari Radit.

"Lepas Na." ucap Radit melepaskan tangan Gadis itu darinya, membuat ia cemberut.

"Kok kasar? Gak boleh kasar sama calon istri." ucap gadis itu manja.

"Ca.. Calon is.. Istri?" tanya Aina gagap.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang