MSD 29❤

207K 9.9K 1.8K
                                    

"Tidak akan ada pernikahan antara aku dan kamu Liona."

Liona terkejut mendengar perkataan Radit. Bagaimana mungkin, kemarin-kemarin dirinya dan Radit sangat antusias dengan rencana pernikahannya nanti. Tapi, kenapa hari ini dia ingin membatalkannya?

"Why? Are you kidding?"

"Apa aku terlihat bercanda Liona?"

Liona menggelengkan kepalanya cepat, ia masih tak menyangka. Mengapa Radit berubah pikirannya secepat ini?

"Kamu pasti lagi ngeprank aku kan?" Liona menggenggam tangan Radit.

Radit melepaskan cekalan Liona di tangannya, lalu duduk di sofa tamu.

"Aku percaya kalau Aina adalah istri aku." ucap Radit menatap foto pernikahannya yang tepasang di dinding rumahnya.

"Bukan. Aina bukan istri kamu Dit." ucap Liona membuat Radit menatapnya.

"Kenapa kamu seyakin itu? Padahal banyak orang yang bersaksi bahwa Aina adalah istri aku. Cuma kamu yang bilang dia bukan istri aku, aneh." ucap Radit bangkit dan mengambil kunci mobilnya.

"Tapi, aku mau pernikahan kita jangan sampai batal." ucap Liona.

"Liona, kamu masih muda. Orang tua kamu banting tulang agar anaknya sukses. Tapi, saat kamu besar hanya ingin merebut hak orang lain? Kamu egois." ucap Radit sambil pergi meninggalkan Liona yang tetap diam.

"Dit, mau kemana? Aku ikut!" ucap Liona sambil mengejar Radit.

"Tidak usah ikut. Aku mau menjenguk istri dan calon anakku." ucap Radit membuat Liona menahan tangis.

'Lo bisa batalin rencana pernikahan gue sama Radit. Tapi, lo gak bisa hancurin rencana gue buat bunuh lo, Aina.'

🍌🍌🍌

Rumah sakit.

Dari tadi Aina tertawa saat melihat Kevin yang malu-malu pada saat, Jihan datang untuk menjenguk Aina.

"Halah Vin sok malu-malu, biasanya ke pasar pake kolor doang kamu biasa aja tuh." sindir Rani membuat Kevin kesal.

"Jangan didengerin Han, bunda emang suka ngada-ngada." ucap Kevin berbisik di telinga Jihan.

Jihan mah ngangguk-ngangguk aja, dari pada Kevin nanti ngambek.

"Kak Jihan kok mau sih pacaran sama kak Kevin? Dia kan orangnya mageran." ucap Aina membuat Jihan tersenyum.

"Terpaksa." ucap Jihan singkat.

Sebenarnya Jihan ini cuek dan sedikit tomboy. Di kampus, Jihan adalah orang yang paling sulit didekati dan Jihan sering menyendiri.

"Eh kok gitu sih? Berarti kamu gak sa--"

"Iya, gue Sayang." ucap Jihan membuat telinga Kevin memerah.

Aneh, biasanya cewek yang baper karena digombalin cowoknya. Namun, pasangan ini berbeda, Kevin lebih sering baper dengan perempuan dingim yang menjadi pacarnya saat ini.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang