MSD 7❤

302K 15.9K 2.1K
                                    

Aina sukai. Berbeda dengan Intan yang nampak antusias saat melihat soal matematika, yang membuat Aina dan Adinda mual.

Memang tuhan itu maha mengetahui, mereka bertiga di persatukan dalam kelas yang sama, namun jarak tempat duduk mereka berjauhan.

"Lah lu mah enak paham, lah gua kagak sama sekali," sebal Adinda.

"Pengen deh Aina pas lagi ngisi soal kerasukan arwah Albert enstein," ucap Aina polos.

"Ya mana bisa bujang!" teriak Adinda, membuat Aina menutup telinga.

"Di dunia ini gak ada yang gak mungkin, ikan di laut sayuran di darat aja bisa ketemu di warteg," ucap Aina menimpali.

"Hoohken!" balas Intan dan Adinda bersamaan.

Mereka berjalan ke arah parkiran, tanpa di sengaja manik mata Aina bertemu dengan tatapan tajam Nathan.

Tatapan yang ia lemparkan kepada semua wanita yang menyukainya, kecuali Aina. Nathan selalu menatap Aina dengan tatapan penuh harap dan terdapat kasih sayang di dalamnya.

Nathan hanya melengos dan mengabaikan Aina, membuat kedua sahabat Aina heran.

"lah kok tumben dia gak nyapa lu Ai?" tanya Adinda.

"biasanya dia gak pernah kayak gitu, apa dia ada masalah?" tanya Intan, Aina menggeleng.

"Aina yang minta dia jauhin Aina kok," ucapan Aina membuat Adinda melotot tak percaya.

"Biasa aja dong, awas keluar tuh mata,"  balas Aina.

"Tapi kenapa? Kok lu jauhin dia Ai?" tanya Intan.

"Aku kan sebentar lagi akan menikah, aku gak mau ngasih harapan," jawab Aina.

'Dan aku tau, Intan suka sama Nathan,' bisik Aina di telinga Intan.

Intan terkejut, tetapi Aina langsung pergi ke arah jemputannya.

🍌🍌🍌

Radit akhir-akhir ini sangat sibuk, ia bekerja tanpa jeda. Sehari bisa saja ia melakukan operasi selama 3 kali.

Jam menunjukan pukul 7 malam tetapi Radit masih harus melakukan operasi jam 8 malam.

Pintu ruangan Radit si ketuk dari luar, Radit yang sedang memejamkan mata langsung berjalan untuk membukakan pintu.

Radit tersenyum lebar saat mengetahui bahwa yang mengetuknya adalah Aina.

"Assalamualaikum. Malam kak," sapa Aina di depan pintu.

"Waalaikumsalam, ayo masuk," ajak Radit.

Aina masuk kedalam Ruangan Radit, meletakan rantang di atas meja kerja Radit.

"Tumben kamu kesini, ada apa?" tanya Radit duduk di depan Aina.

"Aina mau ngasih makanan buat kakak, tadi Aina sempet kerumah, tapi kakak gak ada. Kata Mama, kakak masih di Rumah sakit, makannya Aina kesini," jawab Aina panjang lebar.

"kok kamu gak ngabarin aku?" tanya Radit.
"udah kok, tapi kakak gak aktif," jawab Aina.

Radit mengambil heandpone di sakunya.

"Hp kakak mati, lupa kakak carger saking sibuknya,"

"kakak pasti keganggu ya Aina kesini?"

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang