MSD 11❤

271K 15K 3.8K
                                    

Aina dan Radit sedang membereskan barang-barang mereka, siang ini mereka akan pindah. Mereka akan pindah ke rumah yang sudah Radit beli untuk mereka berdua.

"Kenapa kita harus pindah? Tingal di rumah Aina aja ya mas." ucap Aina sambil bergelayut manja di lengan Radit.

Apakah Radit tak salah dengar? Istri mungilnya memanggil dengan sebutan mas.

"Kamu manggil aku Mas?"

Aina mengangguk menatap Radit yang lebih tinggi darinya.

"Aku buka internet, terus nyari nama yang bagus buat nyebut suami. Pas Aina baca kok agak geli soalnya ada Beb, Ayang, Cinta, Aa, Honey." tutur Aina menyebutkan sambil menghitung jari.

Radit terkekeh mencubit hidung Aina.

"kok di cubit sih?!"

"suruh siapa kamu gemesin gini?"

Blush. Bayangkan pipi Aina memerah tersipu malu atas perkataan Radit.

Radit menarik koper miliknya dan milik Aina, berjalan ke arah lift.

"Kita cuma tinggal berdua?" tanya Aina.

"Kalo sekarang ya berdua, kalo punya anak nanti pasti rame." ucap Radit seraya mengode. Namun Aina hanya mengangguk polos membuat Radit melongo.

"Mas Aku mau nanya dong."

"Iya nanya aja." ucap Radit sambil berjalan meninggalkan lift. Mereka berjalan menuju parkiran.

"Malam pertama itu apa Mas?"

Ucapan dari bibir Aina membuat Radit menghentikan langkahnya.

"Kamu tau dari mana?" tanya Radit menatap Aina serius.

"Intan sama Adinda nanya, aku jawab aja udah." Aina membuka bungkus permen coklat dan memakannya santai.

"MasyaAllah Aina." ucap Radit gusar.

"Hah kenapa Mas."

Aina menatap Radit heran, mengerutkan alisnya.

"Gapapa kok." jawab Radit.

Radit mengendarai mobilnya, tujuan pertama yaitu ke rumah Aina untuk mengambil barang-barangnya.

"Besok Mas kerja?" tanya Aina menatap Radit.

"Iya, aku cuma ambil cuti tiga hari."

"Yha, Aina sendirian dong di rumah." ucap Aina memelas.

"Nanti saat aku kerja aku anter kamu kerumah Bunda. Aku gak tenang kalo harus tinggalin kamu sendirian."

Cup.

Radit terkejut dengan perlakuan Aina mencium pipinya secara tiba-tiba. Aina pun heran mengapa ia melakukan itu.

"Sweet nya pak dokter ini." ucap Aina seraya mencubit pipi Radit.

"Kok cuma sebelah? Satunya gak di cium?" Radit menaik turunkan ailsnya menggoda Aina.

Aina menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Mas! Aina malu."

🍌🍌🍌

Nathan membuka galeri heandpone nya, bibirnya tersenyum saat melihat foto seorang gadis yang selama 3 tahun ia perjuangkan.

Tak terasa air matanya menetes saat foto demi foto ia geser, foto Aina yang selama ini ia potret diam-diam.

Nathan berjalan ke balkon apartemen miliknya, menatap padatnya jalanan Amerika.

"Maaf Ai, gue gak dateng saat pernikahan lo. Gue cuma gak bisa liat lo bersanding sama orang lain."

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang