MSD 31❤

211K 11.7K 2K
                                    

Semalaman Aina tidak tidur, perutnya terasa lapar. Aina mencoba melepaskan ikatan di tangannya tapi nihil, ia terlalu lemah untuk melepaskan ikatannya.

Mata Aina bengkak, ia tak henti-hentinya menangis. Aina sangat takut, pikirannya masih terbayang saat Liona membunuh kelinci itu dengan keji.

Krek.

Pintu terbuka, menampakan Liona dan tiga pria berbadan besar dan menyeramkan.

'Apa Liona akan suruh mereka buat perkosa aku? Gak, Aina gak mau.' batin Aina menjerit ketakutan.

"Halo Aina." ucap Liona.

Liona memang lebih mengerikan dari pada setan atau sejenisnya. Ia seperti iblis, ia kejam.

Liona menghampiri Aina dan duduk di tepi ranjang. Liona mengusap air mata Aina kasar lalu mencengkram rahang Aina kencang.

"Leu--pas Liouna." ucap Aina menahan sakit di pipinya.

Bukannya melepaskan Liona malah semakin kencang mencengkram rahang Aina.

"Gue gak pernah main-main sama ucapan gue sendiri." ucap Liona membuat Aina menangis sesenggukan.

"Cepet perkosa dia. Puas-puasin!"

"Baik bos." ucap para preman itu.

Preman itu berjalan mendekati Aina, mengusap rambut Aina. Aina semakin menangis dan ketakutan.

"Jangan macem-macem. Jauhin tangan kalian dari tubuh aku!" teriak Aina gusar.

"Tidak semudah itu nona."

Satu preman sudah membuka baju Aina membuat si empu semakin histeris.

"Tolong~" ucap Aina lirih.

***

Radit sudah berusaha mencari Aina, bahkan para polisi sudah menggeledah setiap komplek namun tak ada yang menemukan Aina.

Semalaman Radit tak tidur, pikirannya kacau mencari keberadaan Aina.

Mereka tak pasrah untuk mencari Aina, sudah turun dua kelompok polisi yang Radit sewa untuk mencari Aina tapi tak ada yang berhasil menemukannya.

Tok tok tok

Pintu rumah Radit diketuk, Kevin berjalan untuk membukakan pintu.

Radit melihat Aldo yang datang dengan santainya dan menghampiri Radit yang sedang kacau.

"Gue tau dimana Aina."

Ucapan Aldo membuat Radit menemukan jalan keluar. Radit mendapatkan informasi dari Aldo.

"Dimana dia?" tanya Radit gusar.

Semuanya menghampiri Aldo untuk mencari tahu dimana Aina.

"Aina ada dirumah Liona. Dia di sekap di sana, sekarang Aina akan diperkosa." ucap Aldo dengan ekspresi santai.

"Ayok kita kesana sekar--"

"Jangan buru-buru." Aldo memotong ucapan Radit.

"Apa kata lo? Jangan buru-buru? Dia mau diperkosa dan lo tetap santai? Otak lo dimana?" ucap Kevin emosi.

"Liona bukan orang biasa, kalo kita kesana dengan keadaan berisik dia bisa langsung bunuh Aina. Dia psikopat dan dia cerdik." ucapan Aldo membuat semuanya kaget.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang