MSD 8❤

281K 15.8K 3.1K
                                    

Ujian Nasional telah usai, antara lega dan sesak. Lega karena ujian sudah di lalui, dan sesak karena harus siap berpisah dengan teman-teman.

Lusa sekolah mengadakan acara promnight, acara dimana yang mereka nantikan.

Aina juga ikut meramaikan acara promnight, ia akan membacakan puisi. Aina akan bekerja sama dengan grup band ter-hits di SMA Darmawangsa, siapa lagi kalo bukan Devan dan kawan-kawan.

Aina sangat suka membuat puisi, ia sedih karena hanya mendapatkan satu kali kesempatan untuk membacakan puisi khusus untuk angkatannya.

Saat ini Aina baru selesai berlatih dengan Devan cs.

"Puisi lu keren Ai," puji Bagas, sahabat Devan.

"Ya pasti keren lah, cewek gue bakatnya gausah diraguin lagi. Iya gak?" ucap Devan membuat Aina meliriknya dengan tajam.

Devan tertawa membuat matanya menyipit, Aina mengambil ranselnya.

"Aina pulang ya, bye," ucap Aina, baru saja akan membuka pintu lengannya di tahan oleh Devan.

"Gue anter ya?" ajak Devan.

"Eh, gausah. Aina mau di jemput Abang," tolak Aina halus.

"Please lah Ai, kali ini aja ya?" bujuk Devan.

Aina mengangguk pasrah, ia sudah sangat lelah jika harus menunggu abangnya yang super ngaret itu.

Satu kata yang Devan rasakan yaitu, 'senang', karena setelah sekian lama akhirnya Aina mau menerima ajakannya.

Devan mengikuti Aina dari belakang.

"Sukses ya bro!" teriak Rian kepada Devan.
Devan yang mendengarnya langsung mengacungkan jempolnya ke atas.

"Akhirnya sahabat kita bisa bersama dengan doi nya," ucap Bagas menatap punggung Devan.

"iya lah, emangnya lu jomblo," ucap Rian.

"Aku kan nunggu kamu sayang," ucap Bagas kepada Rian.

Pletak.

Rian menggetok kepala Bagas dengan tangannya.

"kok kamu jahat sih," ucap Bagas sok sedih. Membuat Rian menggedik jijik.

"Jijik gue bego," ucap Rian meninggalkan Bagas.

"Tungguin aku bep!" teriak Bagas membuat Rian mempercepat langkahnya.

"Napa gua mau temenan sama anak dajjal, astagfirullah," ucap Rian bermonolog.

🍌🍌🍌

"Tuhan ku cinta diaaaa," Teriak Adinda membuat Intan melemparkan bantal ke arahnya.

"berisik bego! Di rumah orang nih, bukan di hutan," ucap Intan sambil ngemil kacang.

Adinda dan Intan sedang menginap di rumah Aina, mungkin ini terakhir kali mereka menginap bertiga.

Dalam waktu singkat mereka akan menemukan jalan hidup masing-masing. Persahabatan mereka mungkin tak selalu bersama, namun mereka tetap bertekad bahwa 'jadikan pundak sahabatmu sebagai penopang jalanmu,'.

Aina datang dengan membawa makanan ringan, membuat Adinda girang.

"Asique, makan lagi," ucap Adinda menghampiri Aina.

Intan, Adinda dan Aina duduk lesehan di bawah.

"makan terus lu, tadi sore makan nasi padang satu bungkus. Yang gua di embat juga," ucap Intan menyinyir.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang