MSD 13❤

262K 15.6K 977
                                    

Hai buat pembaca gelap, dimohon untuk berikan vote ya sebagai bentuk apresiasi:)

Jangan lupa follow akun author ya readers ku:)

Happy reading

🍌🍌🍌

Jujur Aina sangat khawatir dengan kondisi Gladys, ingin rasanya ia menyuruh Gladys untuk tinggal bersamanya. Tapi, tidak mungkin, Aina sudah menikah tak baik membawa perempuan lain yang bukan saudaranya tinggal bersama.

Berulang kali Aina membujuk Gladys untuk bercerita namun hanya kata takut yang keluar dari bibirnya.

"Aku cuma pengen ketemu kakak. Abisnya aku kangen sama ka Aina." ucap Gladys membuat Aina tersenyum.

"Aku kan emang ngangenin." guarau Aina.

Adinda yang mendengar itu membuat muka seolah-olah ingin muntah.

"Sirik aja huh." sungut Aina.

Aldo sedari tadi diam menatap Gladys, seperti ada sesuatu yang ia pikirkan. Aina menatap Aldo dengan tatapan bingung.

"Kenapa Do? Ada masalah?" tanya Aina membuat Aldo menggelengkan kepala.

"Enggak kok." jawabnya membuat Aina mengangguk.

Jam menunjukan pukul 2 siamg, sudah berapa lama ia duduk di sini. Tak baik juga seorang istri keluar terlalu lama.

"Gladys kalo ada apa-apa hubungin kakak aja ya. Aku harus pulang."

"Demen amat lo di rumah." ucap Adinda membuat Aina tersenyum penuh arti.

"Iya dong, rumah kalo pemberian suami mah beda rasanya." ucap Aina sombong membuat Aldo dan Gladys tertawa.

"Nikah sama kak Radit bikin lo songong ya Ai." ucap Adinda.

"Sedikit realistis."

"Aldo, Gladys kayaknya kita pulang dulu ya. Next time kita meet lagi oke." pamit Adinda.

"Mau gue anter?" tawar Aldo.

"Gak usah kita naik taxi aja, Aldo disini temenin Gladys." ucap Aina sambil mengembil tas selempang nya.

Sekali lagi Aina menatap Gladys yang kerap melamun. Rasanya Aina ingin terus berada di sisi gadis itu.

Aina keluar dari kafe berjalan ke pinggir trotoar untuk mencari taxi.

"Ai lo gapapa kan pulang sendiri? Dosen gue tiba-tiba minta jam."

"Iya gapapa kok. Hati-hati ya."

Adinda pergi sambil melambaikan tangan ke arah Aina, tak perlu waktu lama Aina sudah mendapatkan taxi.

"Kemana mba?" tanya san supir.

"Jalan kenangan nomor dua belas ya mas."

Supir itu mengangguk. Aina akan pulang kerumah bundanya, ia akan belajar resep baru untuk makan malam nanti.

Ia mengambil heandpone untuk menghubungi Radit.

"Assalamualaikum mas."

"Waalaikumsalam, ada apa Aina?"

"Aku pulang kerumah bunda ya, aku bete di rumah."

"Iya hati-hati,nanti sore mas jemput kamu."

"Iya mas, assalamualaikum."

Aina memasukan kembali heandpone miliknya. Menatap jalanan kota Bandung yang padat.

My sweet doctor [Sudah Di Serieskan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang