Chapter 7

58.2K 2.7K 72
                                    

Selamat membaca para readers semoga pada suka ya sama cerita pertama saya😊

Maafkan jika banyak kesalahan silahkan berkomentar jika ada yang salah agar bisa di perbaiki🙏

.....

Author POV

Sesampainya di pantai mereka mencari tempat yang agak sepi agar seperti pantai pribadi gitu tidak ada yang mengganggu acara liburan mereka.

Setelah berjalan mencari tempat yang agak jauh dari pengunjung yang lain akhirnya mereka sampai di tempat yang lumayan sepi malahan disini pemandangannya lebih bagus dekat dengan tebing yang tidak lumayan tinggi di lapisi lumut hijau dan pantainya juga bersih tidak ada sampah.

Mereka menyiapkan tempat mereka dan menata makanan yang mereka bawa dari rumah kayak orang piknik itu loh.

Setelah selesai mereka mengganti baju mereka untuk berenang atau bermain air.

Asya POV

Setelah gue ganti baju gue pun langsung lari ke tengah untuk berenang, oiya gue pakai baju kaos oblong lengan pendek warna hitam dan legging sampe mata kaki warna hitam buat berenang gue gasuka pake baju renang yang terlalu mengekpos tubuh gue lebih baik tertutup gini lebih nyaman juga.

Belum lama gue berenang kaki gue udah kram aja mana tempat gue lumayan dalam lagi haduuuhhh tenggelem dah ni gue lagian gue juga lupa pemanasan dulu jadinya kram dah ni kaki. Gue teriak minta tolong semoga keluarga gue denger soalnya gue udah jauh dari bibir pantai. Selamatin Aca Tuhan batin gue

Julian POV

Gue lagi maen di pinggir pantai sama anak dan istri gue yang lagi bikin istana pasir tapi belum lama udah roboh aja kena deburan ombak.

Trus gue merhatiin sekitar, gue liat si kembar juga main pasir si Devian ngubur adeknya si Davian sampe dagu trus ngebentuk seperti putri duyung gitu.

Mommy dan daddy milih duduk berduaan di tempat bekal kita sambil berfoto ria udah tua masih eksis juga batin gue.

Tapi mata gue sedari tadi mencari keberadaan Princess gue yang dari tadi nggk gue liat.

"Daddy Princess mana?!!!" teriak gue ke daddy yang posisinya lumayan jauh tapi semua langsung musatin perhatiannya ke gue dan menghentikan kegiatannya masing²

"Lah bukanya dia maen air di pinggir tadi" kata daddy menghampiri gue sama mommy dan si kembar juga hampirin gue

"Gak dad Julian gak liat Princess dari tadi" kata gue mulai khawatir

"Dev juga gak liat Aca dari tadi dad" kata devian dan davian bareng

"Tenang dulu kita lebih baik cari Princess di sekitar sini mungkin dia lagi berenang juga" kata Nada mengelus punggungku menenangkan.

"Iya kita cari Princess aja dulu dad, mommy sama kak Nada disini aja nemenin Albert main kayaknya dia seru banget itu" kata Davian dibalas anggukan kita semua

Setelah beberapa menit mencari dan memperhatikan sekitar pandangan gue tertuju pada sosok yang mengapung tersangkut di batu besar dekat tebing tak jauh dari posisi gue berdiri sekarang gue perhatiin terus dan seketika mataku membola ternyata dia Princess.

"PRINCESSSSS" teriakku dan langsung berenang ke tengah menggapai tubuhnya

Author POV

"PRINCESSSSS" teriak julian di dengar oleh mereka semua dan melihat Julian langsung berenang menuju ke batu karang besar dan betapa terkejutnya mereka melihat sosok yang tersangkut di batu itu ternyata Asya.

Mereka berlari menghampiri Julian yang berenang membawa tubuh Asya untuk membantu Julian membawa Asya ke pinggir.

Setelah di pinggir mereka melihat banyak darah yang keluar dari kepala Asya mungkin terbentur oleh batu sialan tersebut.

"Cepat bawa Asya ke rumah sakit cepat!!" teriak mommy yang sudah berlinang air mata melihat kondisi Asya saat ini

Dengan segera Julian berlari sambil menggendong Asya menuju parkiran mobil untuk segera di bawa ke rumah sakit di ikuti oleh mereka di belakangnya Albert sudah menangis di gendongan sang Opa dari tadi melihat kondisi sang Aunty kesayangannya.

Skip

Sesampainya di rumah sakit milik Leon, mereka langsung memanggil dokter.

"DOKTERRRR CEPAT KELUARR TOLONGIN ADIK GUEE ATAU LO SEMUA GUE PECAT" teriak Devian dan Davian bareng

Mendengar suara itu para dokter dan suster segera menghampiri mereka dengan membawa brankar dan langsung menuju UGD

"Maaf kalian tidak boleh masuk" kata seorang suster menahan si kembar dan Julian yang ingin masuk

"Terserah gue rumah sakit milik daddy gue mau gue pecat lo ha!" bentak Dev

"Ma-maaf tuan tapi ini sudah prosedur rumah sakit agar dokter bisa konsentrasi menangani pasien"  kata suster tersebut memperjelas

"Udahlah Dev Jul kita tunggu saja di luar yaa biar dokter konsentrasi menangani Aca" kata Daddy Leon lembut kepada anak-anaknya

"Hufttt baiklah dad" kata mereka pasrah

2 jam lamanya dokter belum ada yang keluar hanya suster saja yang bolak balik ntah untuk apa.

Setengah jam kemudian barulah dokter itu keluar dari UGD

"Keluarga pasien?" tanya dokter itu kepada mereka

"Kami keluarga dok" kata mereka serempak

"Begini, pasien hanya kehilangan banyak darah saja akibat luka sobek di kepalanya dan rumah sakit ini masih menyediakan banyak stok darah sesuai golongan darah pasien, jadi pasien bisa tertolong dan luka sobek di kepanya sidah di jahit. Mungkin beberapa jam lagi pasien akan siuman dan kalian tidak usah khawatir" jelas dokter tersebut dan izin undur diri.

Skip again

Asya sudah di pindahkan ke ruang VVIP untuk rawat inap beberapa hari kedepan.

Sudah larut malam Asya belum juga siuman kata dokter saat memeriksa kondisi Asya sore mengatakan Asya akan siuman sebentar lagi tapi smpe sekarang belum ada tanda² dia sadar.

Mereka semua tidur di ruangan Asya yang untungnya luas itu dan ada kasur lipat dan sofa besar juga di ruangan itu jadi mereka bisa istirahat.

Kecuali Julian yang masih tersadar menunggu adik kesayangannya siuman.

Cepatlah sadar Princessnya Prince, Prince kangen maaf gabisa jaga Princess batin Julian menggenggam tangan Asya yang bebas dari selang infus dan di kecup berkali²

Baru Julian menutup matanya dia merasakan tangan yang di genggamnya itu bergerak membuat Julian langsung membuka matanya.

Di lihatnya mata Asya yang perlahan mulai terbuka dan mengerjap beberapa kali menyesuaikan dengan cahaya lampu tidur di samping nya, dengan cepat Julian menekan tombol di dekat brankar Asya agar dokter segera datang.

Dan tak lama dokter masuk dgn dua suster di belakangnya lalu memeriksa kondisi Asya

"Syukurlah kondisi Asya sudah membaik dan mungkin dia akan merasakan pusing karena efek lukanya itu" ucap dokter itu kepada Julian dan pamit undur diri

"Ha..ush" ucap Asya dengan lirih

Julian dengan sigap memberikan air yang sudah tersedia di atas nakas kepada Asya dan Asya langsung meminumnya hingga tandas tak tersisa dan memberika gelasnya lagi kepada Julian.

"Kak kepalaku sangat pusing" ucap Asya memegang kepalanya

"Sabar ya Princess sebentar lagi pusingnya hilang kok sekarang kamu istirahat lagi ya" bujuk Julian di angguki Asya dan melai mencoba untuk tidur lagi dan tak berapa lama Asya sudah tidur

Julian yang melihat itupun senyum dan mencium kening Asya dengan sayang dan ikut tidur walaulun dengan posisi duduk di kursi samping brankar Asya dengan kepala Julian di atas tangan Asya.

.....

Gimana suka gak? Semoga suka ya😊






ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang