Chapter 52

22.7K 1.5K 661
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Author cam bek..

Ada yang kangen?? Haha becanda doang kok..

.....

Mansion Julian

Sekarang Julian dengan raut wajahnya yang tak pernah dia tampilkan pada anggota keluarga berdiri di hadapan semua bodyguard yang ada di mansionnya dan juga semua anggota keluarganya yang lain.

Dengan menahan amarah yang sudah berada di puncaknya, Julian menatap tajam semua bodyguard yang berbaris di hadapannya dengan kepala yang menunduk tak berani menatapnya.

"APA KALIAN TIDAK BISA MENJAGA DUA ORANG SAJA HAAAHH!" bentak Julian menatap tajam semua bodyguardnya yang ketakutan padanya bahkan keluarganya yang sedang duduk di sofa tak jauh darinya pun ikut ketakutan melihatnya tapi Julian tak memperdulikan itu.

"SAYA MENUGASKAN KALIAN UNTUK MENJAGA SEMUA ANGGOTA KELUARGA SAYA!! SAYA GAJI KALIAN DENGAN TINGGI UNTUK MENJAGA SEMUA ANGGOTA KELUARGA SAYA!! SAYA MELATIH KALIAN SEMUA JENIS BELA DIRI UNTUK MENJAGA KELUARGA SAYA!! DAN APA YANG SAYA DAPAT SEKARANG?!! KALIAN HANYA DIAM SEPERTI PATUNG HIDUP DI SEGALA PENJURU MANSION INI TANPA MELAKUKAN APAPUN BAHKAN TUGAS TERPENTING YANG SAYA BERIKAN UNTUK KALIAN YAITU MENJAGA ORANG TUA SAYA KALIAN ABAIKAN!!" bentak Julian membuat semua orang yang mendengarnya gemetar ketakutan.

"Jika kalian semua tidak mau orang tersayang kalian mati detik ini juga, temukan orang tua saya secepatnya dan saya tak mau kalian kembali tanpa orang tua, mengerti?!!!" ucap Julian dengan nada beratnya di akhiri dengan bentakan yang langsung mendapat anggukan cepat dari semua bodyguardnya.

"Pergi!" usir Julian membuat semua bodyguardnya langsung undur diri untuk mencari keberadaan orang tua Julian.

Julian beralih menatap semua keluarganya yang langsung menundukkan pandangannya tak berani menatapnya langsung.

"Kalian anggota mafia sudah punya ilmu lebih dari cukup untuk mencari dua orang gunakan ilmu itu untuk mencari dimana mommy dan daddy dan jika kalian pulang dengan tangan kosong jangan harap hidup kalian kedepannya akan tenang" ucap Julian dengan nada datarnya menatap Devian dan Davian yang setia menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang tertaut gemetaran.

Devian dan Davian yang merasa ucapan itu di tunjukan kepadanya langsung menganggukan kepalanya dengan cepat tanpa berani menatap sang kakak yang berbeda sekarang.

"Tunggu apalagi cepat pergi!" perintah Julian yang langsung membuat Devian dan Davian lari terbirit-birit keluar mansion tak peduli jika pakaian yang mereka gunakan tidak mendukung di cuaca malam yang dingin.

"Sayan-

"Jangan sekarang Nada" ucap Julian menatap istri tercintanya dengan datar.

Nada yang mendengar perkataan suamianya itu langsung mengunci rapat-rapat mulutnya niatnya yang ingin menenangkan amarah suaminya langsung sirna di ganti dengan rasa takutnya mendengar nada suaminya itu terlebih tatapan suaminya itu yang tepat menusuknya.

Julian melangkah menaiki anak tangga menuju ruang kerjanya yang berada di lantai 2.

Tak lama Julian telah sampai di ruang kerjanya langsung duduk di kursi kebesarannya di hadapan dua komputer yang dia gunakan untuk melacak keberadaan orang tuanya.

"Shit!" umpat Julian sambil meremas rambutnya kasar saat berkali-kali dia gagal melacak keberadaan orang tuanya.

"Julian harap daddy menggunakan jam tangan pemberian Julian" ucap Julian penuh harap karena di jam itu Julian sendiri yang membuatnya saat ulang tahun daddynya tahun lalu dan dia meletakan sebuah alat pelacak yang sangat kecil disana.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang