Chapter 63

15.5K 1.2K 432
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Haiii readers?!!

Pakabar?

Selamat membaca! Semoga suka!

.........

Author POV

Another Side

"Apakah kamu tidak ingin berhenti?" tanya seorang laki-laki yang berdiri di samping wanita yang sibuk dengan rokoknya.

"Tidak"

"Lihat sekarang hanya tinggal kita berdua saja, mereka semua sudah mati dengan tragis di tangannya. Aku tidak ingin seperti mereka" ucap laki-laki itu membuat sang wanita menatapnya horror.

"Baiklah aku sendiri yang akan menuntaskan dendam ini, mengetahui gadis itu yang sedang menunggu ajalnya  akan memudahkanku" ucap wanita itu menampilkan seringaiannya.

"Aku tidak tau dendam apa yang kamu miliki pada gadis itu tapi ak-

"Karena dia selalu berada di atasku! Di atas putriku! Dan sekarang putri kesayanganku sudah mati gara-gara gadis sialan itu!" ucap wanita itu menggebu.

"Dia juga putriku! Semua ini adalah salah kita! Dan aku sadar seharusnya aku tidak terhasut oleh rayuanmu untuk ikut melenyapkan gadis tak bersalah itu dan malah menjadi boomerang untuk kita sendiri" ucap laki-laki itu menatap wanita di depannya ini.

"Kamu menyalahkanku? Baiklah biar aku sendiri yang menuntaskan dendamku" ucap wanita itu dan pergi meninggalkan laki-laki yang tak lain adalah suaminya itu.

Kevan side

Kevan.

Laki-laki yang sedang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan maksimal itu kembali ke tempat di mana gadisnya berada.

Setelah mendapat kabar dari sang mommy bahwa kondisi Asya yang kembali memburuk membuatnya langsung meninggalkan tontonannya  yang sangat menarik dengan para hiu peliharaanya.

'Semoga kamu baik-baik saja honey'

'Jangan tinggalkan aku'

*

Sesampainya di rumah sakit Kevan langsung berlari memasuki gedung besar itu untuk menuju ruangan gadisnya.

"Asya mana?" tanya Kevan pada mommynya yang sedang berada di luar ruangan Asya bersama yang lainnya.

"Asya-

"Dengan keluarga pasien?" tanya seorang dokter wanita paruh baya yang baru saja keluar dari ruangan Asya.

"Kami semua dokter" jawab Leon yang bangkit menghampiri dokter itu.

"Bagaimana kondisi tunangan saya?" serobot Kevan pada dokter yang lebih tua dari mommynya itu.

"Maaf racun yang ada di tubuh pasien membuat kondisi pasien dalam keadaan kritis" ucapan dokter itu seakan sebuah bom yang menghancurkan hati mereka di detik selanjutnya.

"Doakan saja semoga pasien bisa meletwakan masa kritisnya" ucap dokter itu sebelum pamit undur diri dari hadapan keluarga Asya.

"Kenapa ini bisa terjadi pada Asya?" tanya Kevan dengan nada dingin menatap semua orang yang duduk di depan ruang ICU itu.

"Tadi seorang suster memeriksa Asya dan menyuntikan sesuatu pada lengan Asya dan bertepatan saat suster itu keluar tubuh Asya langsung kejang-kejang dan memuntahkan darah" jawab Leora  menitikkan air matanya gagal menjaga putrinya padahal saat itu dia berada di sana.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang