Chapter 68

13.3K 1K 409
                                    

Assalamualaikum wr.wb

.

.

Happy reading!

.......

Author POV

Afrika

"Kenapa kita kesini? Bukankah kalian akan membantuku keluar dari hutan?" tanya Asya dengan polosnya atau lebih tepatnya pura-puras terlihat polos saat para laki-laki ini mengajaknya memasuki sebuah bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu bangunan yang terlihat kokoh dan kuat.

"Kita tidak mungkin melepaskan mangsa yang sudah masuki kandang singa dengan sendirinya nona" ucap laki-laki bertubuh bongsor itu terkekeh pelan.

"Tuan saya membawa gadis cantik ini yang tersesat di hutan" ucap laki-laki bertubuh bongsor yang sedari tadi menarik lengan Asya. (Anggap saja menggunakan bahasa Afrika sana)

'Bisa cuci mata juga gue liat yang ganteng-ganteng walaupun mereka item' batin Asya tersenyum miring.

Dapat Asya lihat banyak laki-laki yang sedang bersantai ria disini di temani oleh rokok dan minuman alkohol yang banyak.

"Hai nona manis" salah seorang laki-laki bertubuh tinggi menghampiri Asya.

"Hai" balas Asya sedikit gugup. Pura-pura gugup oke.

"Sayang sekali nona manis ini tersesat ke arah yang salah" ucap laki-laki itu di sambut kekehan dari yang mendengarnya.

"Oh benarkah aku pikir ini arah yang benar menuju markas Thunder mafia, atau lebih tepatnya aku sudah berada markas Thunder mafia benar bukan?" tanya Asta dengan kekehannya.

"Ya kamu benar nona dan kamu akan menjadi santapan pembuka untuk kami" ucap laki-laki itu memandang lapar tubuh Asya.

"Ah aku pikir kalian yang menjadi santapan untukku" ucap Asya entengnya.

"Kurang ajar!" ucap laki-laki itu dengan nada tingginya.

Jleb

"Ups" sepontan Asya menutup mulutnya kemudian tertawa bahagia melihat tubuh laki-laki di hadapannya sudah tumbang akibat tertusuk belati yang sejak tadi Asya sembunyikan dengan apik di balik bajunya.

Melihat temannya yang tumbang, semua laki-laki di sanapun langsung mengepung Asya dengan senjata mereka.

"Main keroyokan huh?" gumam Asya menatap semua laki-laki itu.

Dengan lincah Asya menghindari serangan yang bertubi dari mereka.

Bugh

Bugh

Bugh

Menggunakan sepatu boot yang sudah di lengkapi dengan gerigi besi mampu mengoyak kulit mereka yang terkena tendangan dari sepatu itu.

Darah. Cairan kental kesukaan Asya, semakin banyak darah yang keluar dari tubuh musuhnya semakin besar pula semangatnya untuk melenyapkan musuhnya.

"Aku suka wangi darah kalian" ucap Asya penuh kegirangan meloncat-loncat di atas tubuh salah satu dari mereka yang sudah pingsan.

'Asya jangan bertindak ceroboh, bangunan itu di penuhi oleh senjata otomatis!'

"Aku hanya bersenang-senang bang" ucap Asya tak memperdulikan pringatan dari orang sebrang sana.

'Asya kali ini dengerin abang! Jangan bodoh! Nyawa kamu dalam bahaya Asya dalam jentikan jari semua senjata itu bisa merenggut nyawamu!' ucap Fano di sebrang sana yang sudah sangat cemas dengan kondisi Asya.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang