Chapter 58

18.7K 1.3K 413
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Hellaoo author kam bek..

Missme? Haha ga deng becanda gaiiiisss..

Oke langsung aja lah.

Selamat manikmati semoga suka.

Typo typo..

.........

Author POV

Harapan hanya harapan saat memasuki kamarnya dia melihat Kevan terduduk menyender di kepala ranjang dengan melingkarkan tangannya di dada dan menatap Asya tajam membuat gadis itu meringis ngeri melihat tatapan Kevan yang menusuk.

Oh ayolah dia hanya pergi sebentar.

"E-eh lo dah bangun Kev?" tanya Asya basa basi dengan tersenyum kikuk sambil mendekati Kevan takut-takut, takut di terkam coyy danjeres ini mah.

"Hmm" dehem Kevan setia menatap Asya dengan tatapan tajamnya tak lupa aura yg dia keluarkan membuat suasana mencekam.

'Mati dah gue, kabur ga ya' batin Asya sambil menatap Kevan dengan senyum lebarnya.

"Sorry" cicit Asya merasa takut akan tatapan Kevan yang seperti membelah tubuhnya.

"Lo lupa dulu gue pernah bilang apa? Gue bilang JANGAN PERNAH DEKAT DENGAN LAKI-LAKI MANAPUN!!" ucap Kevan di akhiri oleh bentakan membuat Asya terkejut bukan bukan karena bentakan Kevan melainkan mendengar Kevan yang mengubah panggilannya menjadi lo-gue.

"Lo pikir gue ga tau kalo lo membodohi gue hah!! Gue ga sebodoh itu Asya!! Dan jangan pikir gue ga tau lo pergi kemana. Gue tau semuanya Asya" ucap Kevan berdiri berjalan menghampiri Asya yang gemetar ketakutan.

"Maaf" ucap Asya tanpa berani menatap Kevan yang terlihat menyeramkan. Boleh kah dia membela dirinya, dia hanya pergi sebentar untuk urusan yang sangat penting jika dia harus memberi tau Kevan sudah pasti laki-laki itu tidak akan mengizinkannya pergi.

"Selama ini gue selalu jujur sama lo tapi kenapa lo susah banget buat jujur sama gue hah!! Apa lo ga ngehargai gue sedikitpun? Apa lo cuman anggep gue sebagai mainan disini?" tanya Kevan mencengkram erat pundak Asya.

"Udahlah gue kecewa sama lo" ucap Kevan berbalik ingin pergi jika dia berlama-lama disini dia tidak yakin dapat menahan amarahnya yang membuatnya siap membunuh siapapun tapi sebuah pelukan hangat dari belakang membuat langkahnya terhenti.

"Ma-af hikss hikss maa-af hiks gu-gue ga ber-maks-ud be-begitu hikss gu-gue ngehargain lo Kev hikss ta-tapi maa-af gue ga jujur sa-sama lo tadi hikss maaf" ucap Asya di sela tangisnya memeluk Kevan dengan erat tanpa berniat melepaskannya.

"Lepas" ucap Kevan datar.

"Gak" ucap Asya sambil menggelengkan kepalanya dan terus bergumam kata maaf berharap meredam amarah Kevan.

Mendengar perkataan Asya membuat Kevan dengan paksa melepaskan lilitan tangan Asya di perutnya dan berbalik ikut memeluk gadisnya itu sangat erat.

"Maaf maaf hikss" gumam Asya sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kevan.

"Jangan nangis" ucap Kevan berusaha menghapus cairan bening yang setia mengalir dari mata indah gadisnya itu.

"Maaf Kev hikss"

"Iya aku maafin" ucap Kevan langsung mencium seluruh wajah gadisnya itu dan berhenti di bibir gadisnya itu dan mulai melumatnya dengan lembut.

Kevan mengangkat tubuh Asya dan melingkarkan kaki gadisnya itu di pinggangnya tanpa melepas ciuman mereka dan berjalan menuju ranjang.

ANGELASYA√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang