Assalamualaikum wr.wb
Haiii!
Vote! Vote!!
........
Author POV
Rumah sakit
"Shit" umpat Kevan kembali meninju tembok yang tidak bersalah tanpa memperdulikan si tembok yang sudah sedikit retak. Like hati author yang retak gara-gara si dia.
Melihat pintu UGD yang sedari dua jam lalu sampai sekarang belum terbuka membuat rasa khawatir menggerogoti tubuhnya.
"Daddyyyy!" teriakan itu membuat Kevan membalikan tubuhnya melihat siapa yang teriak dan di lihatnya semua keluarganya dan juga keluarga gadisnya berada di sini.
Bugh
Bugh
Bugh
"Julian! Stop!" teriak Nada yang melihat suaminya menghajar Kevan membabi buta tanpa memberi Kevan celah untuk bernafas.
"Lo! Kenapa lo ga ngelindungin adek gue ha! Lo janji ke gue kalo bakalan jagain adek gue! Tapi sekarang apa ha! Sudah berkali-kali Asya mendapat luka bukan luka kecil! Tapi luka yang bisa merenggut nyawanya jika adek gue bukan gadis kuat!"
Bugh
"Gue ga akan biarin Asya sama lo lagi! Biar gue sama daddy gue yang jaga Asya!"
Bugh
Bugh
"Julian sudah" ucap Leon datar sambil menjauhkan tubuh Julian yang berada di atas Kevan.
"Daddyy!" William langsung menghambur ke pelukan daddynya yang sudah mengenaskan.
"Will sama oma aja ya daddy bau" ucap Kevan yang mendapat gelengan kuat dari William.
"Mau sama daddy"
Ceklek
"Dengan keluarga pasien?" tanya seorang dokter prempuan yang keluar dari UGD.
"Saya tunangannya" serobot Kevan langsung berdiri di hadapan dokter itu dengan William di gendongannya.
"Maaf saya sudah semaksimal mungkin menangani pasien-
"Gak! Ga mungkin! Lo becanda kan!" bentak Kevan mencengkram kuat kerah dokter itu dapat terlihat kemarahan dan kekecewaan tercetak jelas di wajah tampan Kevan.
"Kevan!" tegur mommy Kevan menghentikan aksi putranya.
"Hmm dengan berat hati saya menyatakan pasien koma, pasien akan di pindahkan ke ruang rawat" ucap dokter itu segera pergi dari hadapan Kevan setelah pria itu melepaskan kerahnya, serem amat sih tu orang tapi tampan banget Ya Allah batin dokter prempuan itu.
*
"Honey maaf, berulang kali aku meminta maaf karena lalai melindungimu, maaf" ucap Kevan menatap Asya yang kepalanya di lilit perban.
"Mi mi mi" celoteh Adel yang Kevan baringkan di sebelah Asya karena sedari tadi Adel terus menangis ingin menggapai Asya.
"Cepat bangun mommy" lirih Kevan mengecupi tangan Asya yang bebas dari jarum infus.
Brak
"ANGEL!" teriak seseorang yang masuk tanpa permisi dan langsung berlari ke arah ranjang Asya.
"Angel bangun hiks" ucap Albara mengguncang tubuh lemah Asya yang penuh dengan kabel-kabel penunjang hidup kembarannya.
"Angel bangun hikss bangun!!" Albara langsung memeluk erat tubuh Asya yang sedikit dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGELASYA√
Teen FictionCerita pertama saya😊 Baru belajar bikin cerita😁 Maafkan jika banyak typo ya😊 Jika ada yang keberatan tentang tokoh atau alurnya silahkan komen ya😊 Jangan jadi silentreaders😂 ..... Seorang gadis yang cantik manis imut lugu di hadapan orang orang...